Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers di Kabul, Afghanistan, 24 Agustus 2021. (Hoshang Hashimi / AFP)
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers di Kabul, Afghanistan, 24 Agustus 2021. (Hoshang Hashimi / AFP)

Taliban Kecam Serangan Drone AS di Kabul

Willy Haryono • 30 Agustus 2021 12:49
Kabul: Kelompok Taliban mengecam Amerika Serikat yang meluncurkan serangan pesawat tanpa awak (drone) di wilayah ibu kota Kabul. Serangan tersebut ditujukan ke sebuah kendaraan yang mengangkut militan Islamic State (ISIS).
 
Media lokal melaporkan, sembilan orang dari satu keluarga tewas dalam serangan tersebut.
 
"Kami mengecam serangan semacam itu, karena melancarkan serangan secara acak di negara lain adalah sesuatu yang ilegal," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada kantor berita CGTN, Senin, 30 Agustus 2021.

"Jika memang ada ancaman, seharusnya (AS) terlebih dahulu melaporkannya kepada kami, bukan justru melancarkan serangan yang menelan korban jiwa," sambungnya.
 
Saat ini, AS sedang menyelidiki apakah serangan drone di Kabul telah menelan korban jiwa dari masyarakat sipil atau tidak. Juru bicara Komando Sentral AS (CENTCOM), Kapten Bill Urban, menegaskan pihaknya tengah berupaya menentukan kebenaran hal tersebut.
 
Ia menyebut ledakan "dahsyat" terjadi setelah kendaraan yang menjadi target serangan drone terkena misil Hellfire milik AS. Diduga kuat ledakan tersebut berasal dari bom di dalam mobil yang hendak diledakkan di lokasi tertentu, seperti bandara Kabul.
 
Baca:  5 Roket Meluncur ke Bandara Kabul Usai Serangan Drone AS
 
Menurut keterangan salah satu kerabat korban kepada jurnalis lokal yang bekerja untuk media CNN, mereka yang tewas dalam serangan drone AS di Kabul meliputi enam anak-anak termasuk bocah perempuan berusia dua tahun.
 
Ia menangis saat menginformasikan jurnalis CNN bahwa para korban tewas adalah "keluarga biasa, bukan ISIS atau Daesh." Daesh merupakan akronim lain dari ISIS.
 
Seorang jurnalis lokal mengatakan kepada CNN bahwa mobil yang terkena serangan drone AS sudah hancur berantakan. "Apapun material yang ada di dalam mobil, sekarang sudah hancur tak tersisa," sebutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan