Menlu AS Antony Blinken khawatirkan serangan Taliban terhadap warga sipil Afghanistan. Foto: AFP
Menlu AS Antony Blinken khawatirkan serangan Taliban terhadap warga sipil Afghanistan. Foto: AFP

Menlu AS Soroti Serangan Taliban Terhadap Warga Sipil Afghanistan

Fajar Nugraha • 29 Juli 2021 10:05

 
"Politik, ekonomi dan isu-isu yang berkaitan dengan keamanan kedua negara dan situasi Afghanistan saat ini dan proses perdamaian dibahas dalam pertemuan," juru bicara Taliban Mohammed Naeem mentweet tentang kunjungan Tiongkok.
 
"(Delegasi) meyakinkan Tiongkok bahwa mereka tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan Tiongkok,” kata Naeem.

“Tiongkok juga menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan bantuan mereka dengan Afghanistan dan mengatakan mereka tidak akan ikut campur dalam masalah Afghanistan tetapi akan membantu memecahkan masalah dan pemulihan perdamaian di negara itu,” imbuh Naeem.
 
Moskow, yang berperang selama satu dekade di Afghanistan pada 1980-an mengatakan, pihaknya meningkatkan kemampuan tempur di pangkalan militernya di Tajikistan, bekas republik Soviet kecil yang berbatasan dengan Afghanistan.
 
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, yang mengunjungi Tajikistan pada Rabu mengatakan situasi keamanan telah memburuk dengan cepat di Afghanistan selama penarikan "tergesa-gesa" oleh AS.
 
Shoigu mengatakan anggota Islamic State (ISIS) bergerak ke Afghanistan dari negara-negara termasuk Suriah dan Libya, menggambarkan kedatangan mereka sebagai "sangat terorganisir".
 
"Kami meningkatkan perhatian untuk memperkuat kemampuan tempur pangkalan kami dan menyempurnakan rencana untuk bersama-sama mengusir kemungkinan infiltrasi pemberontak," katanya.
 
Seorang diplomat senior Rusia mengatakan bahwa Moskow memandang keuntungan Taliban di Afghanistan utara sebagai peningkatan keamanan karena kelompok itu memusuhi apa yang Rusia anggap sebagai ekstremis Islam yang lebih berbahaya.
 
Rusia akan mengadakan latihan militer pada 5-10 Agustus di dekat perbatasan Tajikistan Afghanistan, yang melibatkan lebih dari 1.000 tentara Rusia serta pasukan Uzbekistan dan Tajikistan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan