Melansir dari Al Jazeera, sebagian besar korban tewas di Pakistan dilaporkan berada di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, di mana hujan deras dan banjir bandang memicu tanah longsor, merusak rumah, dan menumbangkan pohon.
Hujan menyebabkan puluhan rumah runtuh di barat laut dan timur provinsi Punjab. Juru bicara badan penanggulangan bencana provinsi mengatakan 21 orang dilaporkan tewas, dan hujan diperkirakan turun lebih banyak lagi sepanjang pekan ini.
Juru bicara otoritas penanggulangan bencana di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan melaporkan bahwa 21 orang tewas di wilayah tersebut.
Hujan juga melanda ibu kota Pakistan, Islamabad, dan menewaskan tujuh orang di provinsi Baluchistan barat daya. Jalanan terendam banjir di kota barat laut Peshawar dan di Quetta, ibu kota Baluchistan.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa dia telah memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan bantuan. Pakistan kini telah mengumumkan keadaan darurat di wilayah barat daya.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan (NDMA) telah meminta layanan darurat untuk tetap waspada di saat cuaca berpotensi menjadi lebih buruk lagi.
Musim Hujan di Afghanistan
Sementara itu, banjir besar akibat hujan musiman juga menewaskan 33 orang di Afghanistan dan melukai 27 lainnya sejak beberapa hari terakhir, menurut juru bicara Kementerian Negara Penanggulangan Bencana Alam di bawah pimpinan kelompok Taliban.Lebih dari 600 rumah rusak atau hancur dan sekitar 200 hewan ternak mati. Banjir juga merusak sebagian besar lahan pertanian dan lebih dari 85 kilometer ruas jalan, ucapnya.
Afghanistan telah memberikan bantuan kepada hampir 23.000 keluarga, dengan banjir bandang dilaporkan terjadi di 20 dari 34 provinsi di negara tersebut.
Berbicara kepada media lokal, Ketua Partai Rakyat Pakistan Bilawal Bhutto Zardari mengatakan perubahan iklim adalah penyebab meningkatnya insiden badai petir di negaranya.
Meski kontribusinya sangat kecil terhadap krisis iklim global, Pakistan tetap menjadi salah satu negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Pada tahun 2022, banjir besar di Pakistan -- di tengah curah hujan tinggi -- menewaskan sedikitnya 1.739 orang dan berdampak pada 33 juta lainnya. Pada puncaknya, banjir merendam lebih dari sepertiga wilayah negara tersebut.
Baca juga: 33 Orang Tewas 27 Terluka akibat Terjangan Banjir di Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News