Menlu Tiongkok Wang Yi. (AFP)
Menlu Tiongkok Wang Yi. (AFP)

Tiongkok Minta AS Tangani Isu Balon Mata-Mata dengan Kepala Dingin

Willy Haryono • 04 Februari 2023 17:05
Beijing: Tiongkok menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk menangani isu kemunculan balon mata-mata di ruang udara Negeri Paman Sam dengan "kepala dingin." Beijing menekankan bahwa saluran komunikasi antar kedua negara harus tetap terbuka.
 
Sebelumnya, Pemerintah AS melaporkan adanya kemunculan sebuah balon yang diduga melakukan aksi mata-mata untuk Tiongkok. Tambahan satu balon serupa juga disebut Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) terpantau di Amerika Latin.
 
Kemunculan balon mata-mata ini mendapat kecaman dari Pemerintah AS, yang menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pun membatalkan kunjungan ke Tiongkok atas isu ini.

Pemerintah Tiongkok telah mengekspresikan penyesalan atas kemunculan balon udaranya di AS. Tiongkok mengatakan bahwa balon itu bukan alat mata-mata, melainkan kendaraan udara untuk tujuan penelitian -- terutama meteorologi -- yang tak sengaja tertiup angin dan memasuki wilayah AS.
 
Mengutip laman BBC, Sabtu, 4 Februari 2023, balon udara Tiongkok tersebut diperkirakan akan mencapai pesisir timur AS di dekat South dan North Carolina pada akhir pekan ini.
 
AS memutuskan tidak menembak jatuh balon udara tersebut karena khawatir akan ada serpihan berbahaya yang jatuh dari langit dan melukai warga. Isu balon udara ini terjadi di tengah ketegangan antara AS dan Tiongkok.
 
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa Beijing, "tidak akan pernah melanggar teritori dan ruang udara negara berdaulat mana pun."
 
Menlu Tiongkok Wang Yi dikabarkan telah membicarakan hal ini dengan Blinken via telepon, dengan menekankan bahwa menjaga saluran komunikasi di semua level merupakan hal penting.
 
"Saluran komunikasi harus tetap dibuka, terutama dalam menghadapi situasi tak terduga seperti ini secara tenang dan bertanggung jawab," sebut Wang Yi.
 
Ia menambahkan bahwa Tiongkok tidak akan menerima tuduhan tak berdasar terkait insiden ini. Menurut Wang, ada beberapa politisi dan media AS yang menggunakan insiden balon udara sebagai alasan untuk menyerang dan menghina Tiongkok.
 
Menurut keterangan sejumlah pejabat AS, balon udara Tiongkok terbang di atas Alaska dan Kanada, sebelum kemudian muncul di negara bagian Montana, lokasi berdirinya beberapa situs rudal nuklir AS.
 
Blinken menegaskan bahwa kehadiran balon udara AS merupakan "pelanggaran nyata terhadap kedaulatan AS dan hukum internasional." Ia menyayangkan bahwa pelanggaran yang tak dapat diterima ini terjadi menjelang rencana kunjungannya ke AS.
 
Sebelumnya, Blinken dijadwalkan mengunjungi Beijing pada tanggal 5 dan 6 Februari mendatang untuk membicarakan berbagai isu, termasuk keamanan, Taiwan dan Covid-19.
 
Baca juga:  Balon Mata-Mata Tiongkok Masuk AS, Blinken Batalkan Kunjungan ke Beijing
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan