Seorang warga Malaysia korban banjir yang mengeluh kepada Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia, Tan Sri Noh Omar. Foto: Malaysia Dateline
Seorang warga Malaysia korban banjir yang mengeluh kepada Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia, Tan Sri Noh Omar. Foto: Malaysia Dateline

Keluhan Korban Banjir Dibantu Evakuasi oleh WNI, Bukan Pemerintah Malaysia

Fajar Nugraha • 28 Desember 2021 16:08
Hulu Langat: Banjir hebat yang melanda Malaysia selama lebih dari seminggu menyisakan kemarahan warga terhadap pemerintah. Mereka kecewa karena sulitnya bantuan mereka nantikan.
 
Seorang korban banjir di Hulu Langat, Selangor meluapkan rasa kecewanya kepada Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia, Tan Sri Noh Omar terkait ketiadaan bantuan segera dari pemerintah. Keluhan ini disampaikan pada hari pertama penduduk terperangkap banjir pada 19 Desember.
 
Baca: Seminggu Berlalu, Korban Banjir di Malaysia Akui Belum Terima Bantuan.

Sebuah video yang dikeluarkan oleh KiniTV Malaysia memperlihatkan seorang perempuan setempat menyebutkan tiga warga negara Indonesia (WNI) mendayung sampan membantu untuk menyelamatkan anak seorang mangsa banjir yang terperangkap di atas bumbung rumah.
 
“Kalau Tan Sri tahu, hanya rakyat Indonesia yang menolong kami. Sampai tiga orang  mendayung sampan, untuk menyelamatkan anak kakak ini yang terperangkap di atas atap rumah pada pukul 12.00 tengah malam sehingga 4.30 pagi, 5.30 pagi,” ujar warga Malaysia itu kepada Tan Sri Noh Omar, seperti dikutip dari Malaysia Dateline.
 
“Itu (rakyat Indonesia) yang menolong kami rakyat asing. Di manakah pemerintah pada masa itu?” soalnya kepada anggota parlemen Tanjung Karang itu.
 
Seperti diketahui kira-kira 100 penduduk di Taman Sri Nanding terperangkap akibat banjir pada 19 Desember lalu dan terpaksa berlindung di atap Masjid Al Munir lebih 12 jam.
 
Noh yang juga pengurus Majlis Keselamatan Negara (MKN) Selangor hanya mendengar dan mengangguk-anggukkan kepala sepanjang kira-kira dua menit perempuan itu meluapkan kemarahannya. Lebih menyedihkan lagi, warga Taman Sri Nanding yang juga korban banjir itu menyalahkan kelambanan lembaga pemerintah memberikan bantuan.
 
Perempuan itu menjelaskan bahwa tim pemadam kebakaran, pertahanan sipil Malaysia (JPAM), hingga media pun sudah ditelepon tetapi tidak ada satu pun yang datang untuk memberikan bantuan.
 
“Kenapa pemerintah datang pada masa air yang sudah surut? Pada masa keadaan kritis, air sudah sampai tahap atap rumah tidak ada lembaga pemerintah datang menolong,” ungkap perempuan itu.
 
This is common sense’ kan Tan Sri (Noh Omar). Kemana perginya tentara kita. Beri bantuan tiga perahu untuk warga Hulu Langat tentu tidak cukup,” imbuhnya.
 
“Sampai saya meminta bantuan kepada salah seorang sahabat saya, untuk disiarkan  dalam Twitter. Walaupun kita minta bantuan ke Istana Negara. Tiada seorang pun datang menolong kami. Jadi, kami berharap, warga di Taman Sri Nanding terutama warga Hulu Langat memohon bantuan,” tambahnya.
 
Hingga saat ini banjir di Malaysia telah menewaskan 48 orang dan lima lainnya masih hilang. Secara total, 22.573 orang berlindung di tempat pengungsian pada Senin 27 Desember 2021, jumlahnya turun dari 35.076 pada Minggu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan