Dilansir dari The Straits Times, Selasa, 28 Desember 2021, penjual Laksa, Rohkiah Abdul Aziz mengatakan, ia dan suaminya Rashdan Iswandi, serta tetangga mereka ditolak oleh petugas di sebuah kamp bantuan di Selangor.
Penolakan terjadi saat mereka pergi untuk mendapatkan makanan panas dan beberapa kebutuhan. Mereka diberitahu bahwa barang-barang itu hanya untuk mereka yang tinggal di daerah tertentu.
Baca: Korban Tewas Banjir Malaysia Bertambah Jadi 46 Orang.
“Mereka menyuruh kami menunggu bantuan di daerah kami dan tidak mau mengalah meskipun ada sisa makanan dan makanan yang belum diambil. Jadi kami tidak punya pilihan selain pulang (rumah di Kampung Kubu Gajah),” kata Aziz pada Senin, hari kesembilan sejak mereka terkena dampak banjir.
“Bahkan tidak ada satu pun lembaga pemerintah atau anggota parlemen yang datang untuk membantu. Kami sekarang melihat warna aslinya,” ujar Aziz.
Aziz mengatakan bahwa untuk memenuhi syarat guna mendapatkan bantuan, kalian harus mengisi tiga formulir satu ke petugas distrik, satu ke pusat layanan majelis, dan satu ke otoritas zakat Islam.
“Semua formulir diisi pada 20 Desember, tapi sudah seminggu dan kami belum mendengar kabar dari siapa pun,” jelas Aziz.
Selangor adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda curah hujan terberat di negara itu dalam 100 tahun terakhir. Hingga Senin, 48 orang dilaporkan tewas akibat banjir dan lima lainnya masih hilang. Secara total, 22.573 orang berlindung pada Senin, jumlahnya turun dari 35.076 pada Minggu.
Meskipun kini terdapat lebih sedikit pengungsi di sejumla pusat bantuan di lima negara bagian, yaitu Selangor, Kelantan, Pahang, Melaka, dan Negeri Sembilan, banyak yang bersiap untuk kemungkinan gelombang kedua banjir.
Satuan tugas khusus diketahui telah dibentuk untuk meningkatkan koordinasi, termasuk dalam memberikan bantuan kepada korban dan dalam persiapan kembali menghadapi banjir.
“Saya menyerukan kepada instansi dan departemen terkait yang mengelola bantuan tunai untuk menyederhanakan proses dan menghilangkan birokrasi. Mereka (korban banjir) sudah dalam kesulitan, jangan menyusahkan mereka,” kata Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob kepada wartawan pada Minggu.
Kementerian Lingkungan Malaysia mengatakan pekan lalu, pihaknya tengah mencari Rp42,6 miliar dari Dana Iklim Hijau PBB (GCF) untuk mengembangkan rencana nasional. Hal tersebut dinilai membantu Malaysia beradaptasi dengan perubahan iklim, di tengah banjir mematikan yang menelantarkan hampir 70 ribu orang bulan ini.
Dana yang diminta tidak seberapa dibandingkan dengan jumlah yang telah dijanjikan negara untuk dibelanjakan pada upaya mitigasi banjir, meskipun para ahli mengatakan implementasi rencana tersebut kemungkinan akan memakan biaya lebih banyak.
Sementara itu, beberapa orang Malaysia telah mengkritik Yaakob dan beberapa menteri karena aksi publisitas mereka, saat mengunjungi daerah yang terkena dampak.
Sebuah klip dari Datuk Seri Ismail menggali tanah dan memberikan sekop ke petugas pemadam kebakaran, setelah hanya satu sekop menjadi viral pada Senin, menuai kritik dari pemerintah.
Ismail diketahui telah mengunjungi daerah Hulu Langat pada Minggu, sebagai bagian dari program pembersihan komunal “Keluarga Malaysia”.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Keluarga, dan Masyarakat Malaysia, Rina Harun dikritik karena berpose dengan jet air di sekolah yang digunakan sebagai pusat bantuan banjir.
Departemen Kesejahteraan Malaysia (JKM), yang berada di bawah kementerian Rina, membelanya, mengatakan bahwa ia telah menggunakan jet air untuk menghilangkan cicak dan kotoran burung.
Anggota parlemen oposisi, Hannah Yeoh menyebut langkah itu “mengecewakan” dan merendahkan petugas departemen.
“Saya tahu banyak petugas JKM yang sangat berdedikasi dalam menjalankan tugasnya. Banyak yang bekerja keras untuk merawat pusat-pusat evakuasi banjir,” cuit Yeoh, merujuk pada akronim bahasa Melayu departemen tersebut.
“Tapi aksi menteri itu merendahkan harkat dan martabat pegawai JKM. Tidak adil bagi mereka,” pungkas mantan menteri perempuan itu. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id