Guyuran hujan selama berhari-hari telah membuat sejumlah sungai di Malaysia meluap pada akhir pekan kemarin. Luapan air menggenangi sejumlah kota, memangkas berbagai ruas jalan utama, dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka masing-masing.
Selangor -- negara bagian terpadat dan terkaya di Malaysia -- merupakan salah satu area yang terkena dampak terparah banjir kali ini. Banyak orang di Shah Alam terjebak banjir di rumah mereka masing-masing, sebagian bahkan tidak memiliki cukup pasokan makanan dan air bersih. Satu per satu korban yang terjebak dievakuasi petugas dengan perahu karet.
Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan bahwa jumlah korban tewas bertambah menjadi 46 orang seiring bertambahnya jumlah jasad yang ditemukan petugas. Sebagian besar kematian ada di Selangor dan Pahang.
"Masih ada lima orang hilang. Semoga mereka bisa segera ditemukan," ucap Acryl, dilansir dari voanews.
Baca: Penjarahan Muncul Usai Banjir, Kepolisian Malaysia Kerahkan Petugas
Ia mengatakan 54.532 orang masih ada di lebih dari 304 pusat evakuasi di tujuh negara bagian, dan 68 ruas jalan utama masih ditutup.
Kubu oposisi mengecam respons pemerintah atas penanganan banjir kali ini. Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengakui adanya "kelemahan" dalam penanganan banjir, namun berjanji akan segera memperbaikinya.
Malaysia sering dilanda banjir setiap musim hujan, biasanya dari November hingga Februari. Namun banjir terbaru kali ini merupakan yang terburuk di Negeri Jiran sejak 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id