Sebuah mobil yang diduga dibakar militer Myanmar di Kayah. (Karenni National Defence Force /AFP/Getty)
Sebuah mobil yang diduga dibakar militer Myanmar di Kayah. (Karenni National Defence Force /AFP/Getty)

Militer Myanmar Diduga Bunuh Lebih dari 30 Orang di Kayah

Willy Haryono • 26 Desember 2021 12:21
Kayah: Lebih dari 30 orang, termasuk anak-anak, tewas dibunuh dan jasadnya dibakar di area sarat konflik di Kayah, Myanmar. Laporan disampaikan masyarakat dan media lokal serta beberapa grup hak asasi manusia.
 
Grup bernama Karen Human Rights Group mengaku menemukan sejumlah orang yang diduga telah dibunuh secara keji oleh militer Myanmar di dekat desa Moso, Hpruso, pada Sabtu kemarin, 25 Desember 2021.
 
"Kami mengecam keras pembunuhan brutal yang melanggar hak asasi manusia," ujar grup tersebut melalui unggahan di Facebook, dikutip dari Guardian.

Menurut laporan media nasional Myanmar, militer telah menembak mati sejumlah "teroris bersenjata" dari pasukan oposisi di sebuah desa. Militer mengaku menembak mereka semua karena mengabaikan seruan untuk berhenti.
 
Sekelompok orang itu disebut pihak militer berada di dalam tujuh kendaraan.
 
Serangkaian foto yang diunggah beberapa grup HAM dan media lokal memperlihatkan sejumlah jasad terbakar di Kayah.
 
Pasukan Pertahanan Nasional Karenni, salah satu milisi sipil yang menentang kudeta militer Myanmar pada Februari lalu, mengatakan bahwa puluhan korban tewas tersebut bukan anggota mereka, melainkan hanya warga sipil yang sedang melarikan diri dari area konflik.
 
"Kami terkejut saat melihat jasad dalam beragam ukuran. Ada anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia," tutur seorang komandan dari pasukan tersebut.
 
Seorang warga desa mengaku melihat api di kejauhan pada Jumat malam, namun tak berani mendekat karena ada suara tembakan. "Saya pergi pagi ini, dan melihat ada banyak jasad terbakar. Ada juga baju anak-anak dan perempuan yang berserakan," ucap dia, yang menolak menyebutkan nama.
 
Myanmar dilanda krisis politik dan keamanan sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada Februari lalu. Militer mengaku melakukan kudeta karena pemilu Myanmar 2020 dipenuhi kecurangan.
 
Baca:  Tentara Myanmar Bunuh 11 Warga dan Membakar Mayatnya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan