Ia menegaskan, ASEAN tidak dapat menjadi 'agen' dari kekuatan eksternal apapun.
Qin Gang menanggapi pernyataan tentang bagaimana negara-negara di wilayah tersebut berada di bawah tekanan. Menurutnya, ASEAN semakin sulit untuk mengandalkan Amerika Serikat (AS) sebagai jaminan keamanan dan Tiongkok di bidang ekonomi.
Dia mengatakan, strategi Indo-Pasifik oleh Amerika Serikat adalah upaya untuk membentuk "klik eksklusif" yang menyakiti kepentingan negara-negara daerah. Menurut Qin Gang, setiap upaya untuk melingkari Beijing pasti akan gagal.
Qin mencatat, para pemimpin sejumlah negara menyatakan, ASEAN tidak boleh menjadi proksi bagi pihak mana pun dan harus tetap bersih dari persaingan kekuatan besar.
Dia mengatakan bahwa sebagai langkah untuk pengembangan global, AS harus mengatur panggung untuk kerja sama saling menguntungkan, daripada dewan catur untuk kontes geopolitik.
Baca juga: Tiongkok Minta ASEAN Tidak Berpihak pada Rivalitas Negara Besar
"Tidak ada Perang Dingin yang harus dinyalakan dan krisis seperti yang ada di Ukraina tidak boleh diulangi di Asia," tambahnya dikutip dari Channel News Asia.
Dalam kunjungannya ke Indonesia bulan lalu, Qin Gang juga menyampaikan pernyataan serupa. "Saya menyampaikan kepada Ibu Menteri bahwa perang dingin dan rivalritas negara besar tidak boleh ambil bagian di wilayah kita, Asia Pasifik," katanya dalam pernyataan pers bersama Menlu Retno Marsudi.
Qin menuturkan, Tiongkok percaya kepada Indonesia dan negara ASEAN lainnya yang selalu memihak pada perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
"Kami yakin Indonesia dan negara ASEAN lainnya membuat pilihan yang independen," sambung dia.
Menlu Qin juga menegaskan, Tiongkok mendukung strategi ASEAN dan sentraliras ASEAN. Mereka juga menegaskan mendukung konsep Indo-Pasifik milik organisasi kawasan itu, yakni ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
"Kita akan bekerja sama untuk perdamaian, keamanan, dan kemakmuran masa depan kita," pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News