"Saya menyampaikan kepada Ibu Menteri bahwa perang dingin dan rivalritas negara besar tidak boleh ambil bagian di wilayah kita, Asia Pasifik," tegasnya, Rabu, 22 Februari 2023.
Ia menambahkan, negara-negara di kawasan ini seharusnya tidak berpihak. Qin menuturkan, Tiongkok percaya kepada Indonesia dan negara ASEAN lainnya yang selalu memihak pada perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
"Kami yakin Indonesia dan negara ASEAN lainnya membuat pilihan yang independen," sambung dia.
Menlu Qin juga menegaskan, Tiongkok mendukung strategi ASEAN dan sentraliras ASEAN. Mereka juga menegaskan mendukung konsep Indo-Pasifik milik organisasi kawasan itu, yakni ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
"Kita akan bekerja sama untuk perdamaian, keamanan, dan kemakmuran masa depan kita," sambung dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan kembali agar ASEAN tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun. "Indonesia tidak ingin terlibat dalam pusaran rivalitas, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat menciptakan konflik terbuka," kata Menlu Retno.
Ia menegaskan, Indonesia dan ASEAN sangat berkepentingan agar Asia Tenggara tetap menjadi kawasan damai dan stabil. Selain itu, RI menginginkan ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Menurut Retno, inilah yang mendasari tema keketuaan Indonesia di ASEAN, yakni 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.'
"Indonesia akan berusaha sekuat tenaga menjadikan ASEAN tetap relevan bagi kepentingan rakyat ASEAN," pungkas Menlu Retno.
Baca juga: Bahas ASEAN, Menlu Tiongkok Bakal Dukung Negosiasi Kode Etik Laut China Selatan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News