Menlu Retno dalam pertemuan ASEAN di Laos. (Kemenlu RI)
Menlu Retno dalam pertemuan ASEAN di Laos. (Kemenlu RI)

Ini Lima Isu yang Diangkat Menlu Retno dalam ASEAN Retreat di Laos

Marcheilla Ariesta • 25 Juli 2024 16:37
Vientiane: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengangkat lima isu penting dalam pertemuan retreat para Menlu ASEAN d Vientiane, Laos. Isu-isu tersebut antara lain, sentralitas ASEAN, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), Myanmar, Laut China Selatan dan isu Palestina.
 
Retno menegaskan, pentingnya ASEAN tidak menjadi proksi kekuatan manapun. 
 
"Sekali ASEAN menjadi proksi, maka akan sulit bagi ASEAN memainkan peran sentralitasnya, dan tetap menjadi 'jangkar' bagi terwujudnya perdamaian dan stabilitas," tegas Retno dalam pidatonya, Kamis, 25 Juli 2024.

Retno juga berpesan agar keberlanjutan implementasi AOIP dapat terus dijalankan. Ia berjanji, Indonesia memastikan agar implementasi AOIP tetap diarusutamakan dalam kegiatan dengan ASEAN maupun mitranya.
 
Terkait masalah Myanmar, Menlu Retno menyampaikan kekecewaannya terkait nihilnya progres lima poin konsensus (5PC) oleh Myanmar. Ia menyampaikan isu Myanmar semakin buruk.
 
Konflik yang meningkat, aktivitas kejahatan lintas batas yang makin meninggi, seperti online scam hingga perdagangan obat-obatan terlarang membuat konflik du Myanmar semakin buruk. Sementara itu, korban-korbannya adalah warga Asia Tenggara sendiri.
 
Terkait isu Laut China Selatan, Menlu Retno menuturkan, eskalasi di kawasan semakin nyata dan mengkhawatirkan.
 
“Satu salah langkah di Laut China Selatan, akan mengubah api kecil menjadi badai api yang mengerikan," katanya. 
 
Karenanya, ia menekankan kembali pentingnya penyelesaian Code of Conduct (CoC). Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerjemahkan komitmen menjadi aksi nyata, antara lain melalui penyelesaian Practical Guidelines to Accelerate CoC yang tahun lalu kita sepakati," tegas Retno.
 
Sedangkan dalam isu Plaetsina, Menlu Retno mendorong ASEAN bersatu dalam menyuarakan dihentikannya genosida. Menlu mendesak ASEAN mendukung gencatan senjata yang permanen di Palestina.
 
Sebagai Organisasi yang berdasarkan aturan, kata Menlu Retno, dan di mana negara anggota berkomitmen untuk menghormati Hukum Internasional, maka penting bagi ASEAN untuk menyuarakan pentingnya penghormatan hukum internasional secara konsisten, tanpa kecuali, termasuk untuk Palestina.
 
“ASEAN harus terus mendorong diimplementasikannya Resolusi 2735. ASEAN juga penting untuk mendukung Fatwa Hukum (Advisory Opinion) dari Mahkamah Internasional," pungkasnya.
 
Baca juga: Indonesia Dorong 5 Hal di Troika ASEAN untuk Atasi Krisis di Myanmar
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan