Memimpin pembelotan itu, Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa setiap upaya untuk menggulingkan pemerintah saat ini diduga akan bertentangan dengan keputusan Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Shah untuk membuktikan mayoritas perdana menteri pada September.
Baca: UMNO Bantah Tarik Dukungan ke PM Malaysia Demi Hindari Kasus Hukum.
“Dari 31, 27 berasal dari komponen UMNO yang dominan di BN. Mereka menentang resolusi partai untuk menarik dukungan dari koalisi,” ujar Ismail Sabri, seperti dikutip dari Malay Mail, Jumat 6 Agustus 2021.
“Sebanyak 21 anggota parlemen hadir hari ini, dengan 10 sisanya menjanjikan dukungan mereka secara in absentia,” jelasnya.
Dengan keputusan ini meninggalkan total 11 anggota parlemen UMNO yang masih mengikuti garis partai.
Pengumuman itu muncul setelah Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi menyerukan anggota parlemen partai untuk menarik kembali dukungan mereka untuk pemerintah dan perdana menteri saat ini.
Ahmad Zahid bersikeras bahwa partainya memutuskan untuk menolak PN karena diduga mengolok-olok institusi kerajaan, mempermainkan demokrasi, memanipulasi hukum, dan menyesatkan rakyat Malaysia.
Dia kemudian mengulangi desakannya bahwa para pemimpin partai mendukung keputusan untuk meninggalkan PN, untuk membuktikan kesetiaan mereka kepada UMNO dan monarki. Zahid mengingatkan mereka bahwa keputusan itu datang langsung dari anggota UMNO yang mengadopsi resolusi untuk memutuskan hubungan dengan PN, dalam rapat tahunan terakhir partai tersebut.
“Suara akar rumput di Majelis Umum UMNO harus didengar. Bahkan jika itu berarti harus menghadapi tuntutan dan tekanan yang luar biasa,” tambahnya.
Awal pekan ini, Ahmad Zahid mengatakan cukup banyak anggota parlemen partainya telah menandatangani deklarasi penarikan dukungan untuk PN untuk menyangkal mayoritas sederhana yang dibutuhkan untuk tetap menjadi pemerintahan saat ini.
Sementara Muhyiddin Yassin menuduh bahwa para pemimpin politik yang tidak disebutkan namanya menyebabkan ketidakstabilan politik negara untuk kepentingan pribadi mereka.
Dalam pidato khusus untuk rakyat, dia menuduh para pemimpin ini melakukannya karena dia tidak akan tunduk pada tuntutan mereka seperti dia ikut campur dalam kasus kriminal mereka.
Meskipun dia tidak menyebutkan nama-nama ini, para pemimpin UMNO seperti Ahmad Zahid, mantan perdana menteri Datuk Seri Najib Razak dan beberapa lainnya sedang menjalani persidangan korupsi yang berasal dari masa mereka berkuasa di pemerintahan Barisan Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News