Kedatangan HMAS ANZAC di perairan Indonesia disambut KRI Yos Sudarso dan selanjutnya dilakukan pemindahan ABK secara ship-to-ship ke KRI Escolar tanpa kendala.
"Debarkasi para ABK dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan dilakukannya disinfektasi dan swab antigen kepada para ABK," kata Kemenlu RI dalam pernyataan tertulis, Jumat, 21 Mei 2021.
Mereka mengatakan para ABK dinyatakan negatif virus korona (covid-19). Mereka akan menjalani karantina kesehatan selama lima hari dan diwajibkan menjalani tes PCR sebanyak dua kali.
"Kepulangan ini melengkapi kepulangan 1 ABK lainnya yang sempat dirawat di Perth, Australia, telah dipulangkan malam sebelumnya melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta," kata Kemenlu RI.
Baca: Kapal dengan 26 ABK WNI Mengalami Kecelakaan di Samudra Hindia
Para nelayan diserahterimakan dari Konsul Jenderal Australia di Bali ke Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha. "Keberhasilan penyelamatan dan repatriasi ini merupakan buah dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Apresiasi juga diberikan kepada pihak Jepang yang turut membantu upaya penyelamatan," ujar Kemenlu.
KM Bandar Nelayan 188 yang berawak 20 WNI dilaporkan mengalami kebocoran dan tenggelam di Samudra Hindia pada 13 Mei 2021. Mereka kemudian dibantu penyelamatan dan pemulangannya oleh Jepang dan Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News