PM Malaysia Muhyiddin Yassin sampaikan tiga poin penting untuk Myanmar di ASEAN Leaders Meeting. Foto: AFP.
PM Malaysia Muhyiddin Yassin sampaikan tiga poin penting untuk Myanmar di ASEAN Leaders Meeting. Foto: AFP.

3 Poin Penting Malaysia untuk Militer Myanmar

Marcheilla Ariesta • 24 April 2021 19:44
Jakarta: Seluruh pemimpin negara ASEAN telah satu suara dalam menyikapi situasi di Myanmar. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyampaikan tiga poin penting dari negaranya untuk militer Myanmar.
 
"Pertama, menurunkan situasi di lapangan, menghentikan pembunuhan, dan kekerasan terhadap warga sipil," kata Muhyiddin dalam pernyataannya di ASEAN Leaders Meeting (ALM) tentang Myanmar di Jakarta, Sabtu, 24 April 2021.
 
Poin kedua, Muhyiddin meminta militer Myanmar segera membebaskan tahanan politik tanpa syarat.

"Ketiga, mengizinkan Ketua ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN memiliki akses ke Myanmar, termasuk ke semua pihak terkait," tuturnya.
 
Ia mengatakan Malaysia sangat prihatin dengan situasi yang berlangsung di Myanmar dalam beberapa bulan terakhir. Muhyiddin menegaskan negara anggota ASEAN belajar setiap hari atas apa yang terjadi di Myanmar.
 
"Situasi menyedihkan di Myanmar harus segera dihentikan. Malaysia percaya pembunuhan dan kekerasan harus diakhiri. Semua pihak harus segera menahan diri dari setiap provokasi dan tindakan yang akan melanggengkan kekerasan dan kerusuhan," tegasnya.
 
Baca juga: Indonesia Tegaskan Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan
 
Menurut Muhyiddin, benar adanya anggota ASEAN memegang teguh prinsip tidak mengintervensi  urusan internal negara lain. "Namun itu tidak benar bahwa kita harus mengabaikan situasi serius yang membahayakan perdamaian, keamanan, dan stabilitas ASEAN dan kawasan yang lebih luas," ujar Muhyiddin.
 
Ia mengungkapkan ada harapan luar biasa dari komunitas internasional mengenai ASEAN menghadapi masalah Myanmar. Menurutnya, hanya ASEAN yang mampu menghentikannya.
 
"Jika ASEAN adalah mekanisme untuk membantu Myanmar kembali keadaan normal, langkah ke depan adalah harus memberikan ketua ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAn ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait," ungkap Muhyiddin.
 
"Jika ASEAN diizinkan, maka hal tersebut dapat menunjukkan kepada dunia bahwa hal (dialog) itu berada di jalur yang tepat dalam membantu Myanmar memulihkan keadaan normal di negara itu," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan