Ini merupakan kegiatan virtual tahunan keempat, dan akan diadakan pada Sabtu, 2 September 2023.
Global Town Hall akan mengumpulkan pembicara dari berbagai sektor untuk berdiskusi mengenai keadaan dunia.
"Pertemuan virtual ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat global dengan perspektif dan gagasan berbeda dalam mengatasi tantangan global, memfasilitasi dialog Timur-Barat dan Utara-Selatan yang asli dan berkualitas tinggi di tingkat akar rumput," demikian dikutip dari rilis FPCI, Rabu, 30 Agustus 2023.
Diskusi maraton virtual selama 15 jam ini akan menghadirkan pembicara termasuk Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina J. Mohammed, Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, Perdana Menteri Antigua dan Barbuda Gaston Browne, Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan Internasional Gilbert Houngbo, Presiden Timor Leste José Ramos-Horta, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Türk, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang-Yi, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, dan lainnya.
"Baik FPCI maupun Global Citizen bertujuan untuk mengangkat komunitas dan masyarakat sipil di seluruh dunia yang suaranya harus dipertimbangkan dalam diskusi global, terutama mereka yang memberikan masukan terhadap kebijakan nasional dan multilateral yang berdampak pada kehidupan mereka," kata mereka.
"Baik berfokus pada inisiatif reboisasi untuk menyemangati masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, atau memastikan transisi yang adil bagi daerah yang bergantung pada sumber daya saat mereka beralih dari bahan bakar fosil, Global Town Hall ini berfungsi sebagai platform penting untuk mendorong diskusi ini," lanjut pernyataan tersebut.
Dunia yang Semakin Terpecah
Rangkaian diskusi ini akan menampilkan isu-isu termasuk pemberdayaan petani skala kecil, hak asasi manusia, mendorong partisipasi politik pemuda, pemberdayaan anak perempuan, mendukung komunitas adat dan perlindungan hutan, sekaligus menggalang aksi iklim yang sangat dibutuhkan, dan masih banyak lagi.Global Town Hall telah mengumpulkan lebih dari 12.000 orang dari lebih dari 140 negara sejak didirikan.
"Kita hidup di masa yang bergejolak. Ketika dunia semakin terpecah dan penuh rasa tidak percaya, kita memerlukan lebih banyak – bukan lebih sedikit – dialog dan masyarakat sipil harus menjadi bagian dari pembicaraan ini," kata Pendiri FPCI, Dino Patti Djalal.
"Masyarakat sipil ingin suara mereka didengar dan memiliki banyak ide serta niat baik untuk ditawarkan kepada para pembuat kebijakan. Global Town Hall bertujuan untuk menyatukan komunitas-komunitas timur-barat-utara-selatan untuk meningkatkan pemahaman yang lebih baik, kepercayaan yang lebih dalam, dan saling menghormati, yang tanpanya tidak ada masalah global yang dapat diselesaikan," lanjut dia
Sementara itu, Michael Sheldrick, Co-Founder dan Chief Policy Global Citizen, Impact, and Government Affairs Officer mengatakan, "Global Town Hall menawarkan platform yang signifikan, tidak hanya untuk memperkuat suara organisasi pemuda dan masyarakat sipil, namun juga untuk memastikan ide-ide mereka didengar oleh mereka yang berkuasa,"
“Permasalahan mendesak ini tidak bisa ditunda, dan kami mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk bertindak sekarang," pungkasnya.
Baca juga: Forum Diskusi Dunia, Global Town Hall Kembali Digelar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id