Kegiatan tahunan tersebut akan diadakan pada Sabtu, 5 November mendatang.
"Dengan serangkaian tujuan bersama, Global Citizen akan menjadi tuan rumah bersama Global Town Hall (GTH) tahunan yang akan datang tahun ini, yang akan diadakan pada hari Sabtu, 5 November 2022," kata FPCI dalam pernyataan mereka, Selasa, 13 September 2022.
FPCI mengatakan, Global Citizen memanfaatkan kekuatan dan suara kolektif jutaan orang di seluruh dunia, diperkuat oleh seniman terbesar dunia, untuk menciptakan perubahan sistemik dengan bekerja sama dengan pemerintah, filantropis, dan perusahaan untuk membuat perubahan kebijakan yang berarti dan keputusan pendanaan yang mengatasi akar penyebab kemiskinan ekstrem.
Karena itu, melalui advokasi dan inisiatifnya, termasuk Global Citizen Festival, organisasi ini telah membantu memobilisasi distribusi lebih dari USD41,4 miliar kepada mitra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di seluruh dunia dan berdampak pada lebih dari 1,15 miliar jiwa.
Tak hanya itu, sebagai bagian dari kampanye End Extreme Poverty NOW 2022, Global Citizen menyerukan kepada G7, G20, dan pemerintah lainnya untuk mengumumkan komitmen baru, termasuk menginvestasikan USD600 juta untuk masa depan perempuan dan anak perempuan dan menutup kekurangan pendanaan iklim tahunan senilai USD10 miliar.
Global Citizen juga menyerukan untuk memberikan USD500 juta untuk membantu petani Afrika menanggapi krisis pangan global, serta realokasi Hak Penarikan Khusus IMF untuk memberikan dukungan ekonomi yang mendesak.
"Dengan kemitraan FPCI dengan Global Citizen tahun ini, Global Town Hall yang akan datang bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas di seluruh dunia," lanjut FPCI.
Sejak 2020, FPCI memprakarsai dan memimpin konsorsium internasional lembaga think tank dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara untuk menyelenggarakan Global Town Hall. Kegiatan ini menampilkan para pemimpin dunia dan pemikir terkemuka untuk terhubung dengan warga dunia.
Baca juga: FPCI Berharap Jokowi Bawa Misi Perdamaian ke Rusia dan Ukraina
Di Global Town Hall, warga dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah global yang paling mendesak dalam sesi diskusi maraton 15 jam. Tahun ini, kegiatan ini akan mengambil tema 'Sustaining Peace and Development in a Divided and Dangerous World'.
Sejak awal, Global Town Hall mengumpulkan lebih dari 12 ribu orang di 120 negara.
"Kami berkomitmen untuk memobilisasi untuk memastikan pemerintah di mana pun mendengar Warga Global di seluruh dunia dan meningkatkan upaya mereka dalam masalah yang tidak bisa menunggu ini," kata Michael Sheldrick, Co-Founder dan Kepala Kebijakan, Dampak dan Pejabat Urusan Pemerintahan Global Citizen.
Sementara itu, Pendiri FPCI, Dino Patti Djalal mengatakan, dialog secara global menjadi sangat penting bagi seluruh dunia untuk terhubung, agar suara mereka didengar dalam dilaog dan debat terbuka.
"Inilah yang dimaksud dengan Global Town Hall yang melibatkan lembaga think tank, LSM dan CSO, dan Universitas untuk membahas masalah yang penting bagi kita semua," ucapnya.
"Global Town Hall adalah tempat di mana tidak ada seorang pun yang memonopoli jawaban, namun semua terikat oleh keinginan bersama untuk memperbaiki keadaan dunia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id