Dilansir dari laman BBC pada Senin, 30 November 2020, para narapidana meminta pembebasan bersyarat atau dipindahkan ke penjara yang memiliki fasilitas lebih baik.
"Sipir menggunakan kekuatan dalam mengendalikan kericuhan di penjara Mahara," kata juru bicara Kepolisian Sri Lanka, Ajith Rohana.
Sekitar 1.000 kasus covid-19 tercatat berasal dari sejumlah penjara di Sri Lanka yang kelebihan kapasitas. Para narapidana di penjara Mahara khawatir mereka dapat terjangkit covid-19 jika kondisi saat ini dibiarkan begitu saja.
Media lokal melaporkan, beberapa sipir penjara Mahara telah melepaskan tembakan senjata api dalam meredam kerusuhan. Sejumlah warga setempat mengaku melihat "tembakan senjata api berskala masif" di lokasi kejadian.
Rohana mengatakan kepada BBC Sinhala bahwa 52 korban luka telah dibawa ke rumah sakit Ragama. Ia menambahkan, sebuah kontingen unit komando elite kepolisian Sri Lanka telah dikerahkan untuk mengamankan area sekitar penjara Mahara.
Ini merupakan peristiwa terbaru dalam rentetan kerusuhan di penjara Sri Lanka dalam beberapa pekan terakhir. Gelombang kerusuhan ini terjadi seiring melonjaknya kasus covid-19 dari sejumlah penjara di negara tersebut.
Di ibu kota Colombo, sekelompok narapidana di Welikada berunjuk rasa di bagian atap penjara, meminta agar mereka diberikan bebas bersyarat demi terhindar dari risiko tertular covid-19.
Baca: Sri Lanka Tutup Gedung Parlemen usai Munculnya Kasus Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id