Narendra Fernando, salah satu petinggi parlemen Sri Lanka, mengatakan bahwa gedung akan ditutup selama dua hari sebagai bentuk antisipasi. Selama penutupan, gedung parlemen akan melewati proses disinfeksi.
Dilansir dari laman Al Jazeera pada Senin, 26 Oktober 2020, beberapa rekan dekat dari polisi yang terinfeksi covid-19 telah menjalani tes. Hasil tes mereka dijadwalkan keluar Senin ini.
Fernando mengatakan, 22 staf di gedung parlemen juga akan menjalani tes covid-19 pada Selasa besok.
Sri Lanka mengonfirmasi peningkatan kasus covid-19 sejak awal bulan ini usai munculnya klaster baru di sebuah pabrik garmen dekat ibu kota Colombo. Senin ini, Sri Lanka mencatat tambahan 351 infeksi covid-19.
Sebagian besar infeksi baru covid-19 di Sri Lanka terkait dengan klaster pabrik garmen, yang hingga kini totalnya telah mencapai 4.400. Sementara total kasus covid-19 di Sri Lanka berada di angka 7.872.
Satu kematian akibat covid-19 di Sri Lanka tercatat pada Minggu kemarin, sehingga totalnya mencapai 16.
Dalam upaya meredam penyebaran covid-19, Pemerintah Sri Lanka telah menerapkan jam malam di banyak wilayah di provinsi bagian Barat, yang juga meliputi Colombo dan tempat kemunculan klaster pabrik garmen.
Selain jam malam, Sri Lanka juga menutup sekolah, melarang perkumpulan massa, dan membatasi aktivitas transportasi publik di seantero negeri.
Baca: Berebut Bantuan Tunai Rp120 Ribu, 3 Warga Sri Lanka Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id