“Mencermati perkembangan kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini, demi keselamatan dan keamanan, kami mengimbau kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran dan Israel, sampai kondisi keamanan membaik,” ujar pernyataan Kemenlu RI yang dikutip dari Kemlu.go.id, Minggu 4 Juli 2024.
“Kami juga mengimbau kepada para WNI yang berada di wilayah tersebut untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang diarahkan oleh Perwakilan RI,” imbuh pernyataan itu.
Sementara itu Kemenlu juga secara khusus meminta WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline:
1. KBRI Beirut: +961 7 0817 310
2. KBRI Tehran: +989 0 2466 8889
3. KBRI Amman: +962 7 7915 0407
4. Direktorat Pelindungan WNI: +62 812 9007 0027
Arab Saudi minta warga keluar
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga telah meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon.Kedutaan Besar Saudi di Beirut mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X bahwa pihaknya “memantau dengan saksama perkembangan di Lebanon selatan”, dekat perbatasan dengan Israel, dan “menegaskan kembali seruannya bagi warga negara Saudi untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon”.
AS bantu Israel
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) akan memindahkan skuadron jet tempur ke Timur Tengah dan memelihara kapal induk di kawasan itu. Hal ini disampaikan Pentagon saat Presiden Joe Biden menepati janjinya untuk meningkatkan kehadiran militer Amerika di sana.Baca: AS Pindahkan Skuadron Jet Tempur ke Timur Tengah, Antisipasi Serangan ke Israel. |
Kehadiran AS di sana guna membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya serta menjaga pasukan AS.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga memesan kapal penjelajah dan kapal perusak berkemampuan pertahanan rudal balistik tambahan ke kawasan Eropa dan Timur Tengah.
AS berencana mengambil langkah-langkah untuk mengirim lebih banyak senjata pertahanan rudal balistik berbasis darat ke sana.
Pergeseran itu terjadi saat para pemimpin AS khawatir tentang meningkatnya kekerasan di Timur Tengah sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini oleh Israel terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah, yang memicu ancaman pembalasan.
Biden dalam panggilan telepon Kamis sore dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas pengerahan militer AS yang baru untuk melindungi dari kemungkinan serangan dari rudal balistik dan pesawat tak berawak, menurut Gedung Putih. Pada April, pasukan AS mencegat puluhan rudal dan pesawat nirawak yang ditembakkan Iran ke Israel dan membantu menjatuhkan hampir semuanya.
Media Israel Haaretz melaporkan bahwa penduduk di wilayah Tel Aviv mengalami "gangguan berat pada aplikasi berbasis lokasi".
Laporan tersebut mengatakan gangguan tersebut adalah "langkah yang kemungkinan besar diprakarsai oleh Israel saat bersiap menghadapi serangan Hizbullah dan Iran".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News