“Kita terus mengkaji (bergabung BRICS) karena tidak ada keputusan yang dikeluarkan begitu saja, kata Retno dalam Diskusi Kilas Balik Diplomasi Indonesia yang diselenggarakan pada Kamis, 4 Januari 2024 di Menteng, Jakarta Pusat.
“Indonesia masih terus mempelajari keuntungaj yang dapat diperoleh dengan bergabung BRICS,” imbuh Retno.
Ia menambahkan, pada prinsipnya Indonesia membuka pintu kerja sama dengan negara manapun, selama saling menguntungkan.
Menlu perempuan pertama Indonesia itu menegaskan, posisi dasar Indonesia ini selalu diterapkan saat menimbang masuk ke organisasi internasional, termasuk BRICS.
“Tapi saya tegaskan, hubungan ekonomi kita dengan negara anggota BRICS semuanya dalam kondisi baik,” tegasnya.
BRICS merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China (Tiongkok), dan South Africa (Afrika Selatan). Kelima negara tersebut memiliki visi dan misi yang sama, sehingga membentuk kelompok negara.
Negara-negara anggota BRICS memiliki pengaruh yang besar dalam bidang ekonomi, teknologi, hingga militer.
Namun kini keanggotan BRICS bertambah dengan bergabungnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, dan Ethiopia.
Baca juga: Butuh Kajian Matang Sebelum Indonesia Putuskan Gabung BRICS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News