Seorang demonstran mengikuti aksi unjuk rasa membela Uighur di London, Inggris. (JUSTIN TALLIS / AFP)
Seorang demonstran mengikuti aksi unjuk rasa membela Uighur di London, Inggris. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Pria Uighur Tewas di Tahanan Imigrasi Thailand

Medcom • 28 April 2023 16:06
Bangkok: Seorang pria etnis Uighur meninggal dunia di di Pusat Tahanan Imigrasi Suan Phlu di Bangkok, Thailand pada Jumat 21 April 2023. Pria tersebut menjadi pengungsi Uighur kedua yang meninggal dalam tahanan Thailand tahun ini.
 
Kongres Uighur Dunia dan Proyek Hak Asasi Manusia Uighur (UHRP) mengatakan bahwa pria tersebut, Mattohti Mattursun, meninggal karena diduga mengidap penyakit gagal hati.
 
Mattohti, yang juga dikenal sebagai Muhammad Tursun, adalah salah satu dari 350 orang Uighur yang ditahan di Thailand ketika mereka hendak menuju ke Malaysia dengan harapan mencari tempat perlindungan pada Maret 2014.
Tahun berikutnya, setidaknya 170 di antaranya ditransfer ke Turki, sementara lebih dari 100 dikirim kembali ke Tiongkok. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan penahanan terhadap muslim Uighur adalah "kejahatan terhadap kemanusiaan."
 
"Berapa banyak lagi kematian akan terjadi sebelum pihak berwenang Thailand bertindak untuk membebaskan orang-orang yang tidak bersalah ini, yang hanya mencari perlindungan yang aman," kata Direktur Eksekutif UHRP Omer Kanat, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 28 Mei 2023.
 
"Uighur di seluruh dunia diliputi kesedihan, bahwa para pengungsi ini telah menderita selama sembilan tahun dan dunia belum berbuat banyak untuk menyelamatkan mereka," tambahnya.
 
Kelompok Uighur mengatakan, Mattohti dikirim ke rumah sakit pada Jumat lalu setelah berminggu-minggu menderita sakit perut parah dan muntah. Ia meninggal segera setelah dirawat di rumah sakit. Thailand belum secara resmi mengonfirmasi kematiannya.
 
Februari lalu, Aziz Abdullah, 49, juga meninggal karena pneumonia setelah mendekam sembilan tahun di tahanan.
 
"Otoritas Thailand mempertaruhkan keselamatan orang dengan menahan mereka selama bertahun-tahun dalam kondisi mengerikan di pusat-pusat tahanan imigrasi," kata Direktur Asia Human Rights Watch (HRW) Elaine Pearson.
 
"Kematian Mattohti Mattursun harus memicu tanda bahaya untuk mengakhiri kebijakan penahanan yang merugikan ini bagi pencari suaka dan pengungsi selama periode yang panjang," tambahnya. (Vania Augustine Dilia)
 
Baca juga:  PBB Desak Tiongkok Tangani Dugaan Pelanggaran HAM Terhadap Uighur
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(WIL)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif