Panglima TNI Andhika Perkasa (kanan) bersama Komandan AS untuk Indo-Pasifik, John C. Aquilino. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Panglima TNI Andhika Perkasa (kanan) bersama Komandan AS untuk Indo-Pasifik, John C. Aquilino. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

AS Tegaskan akan Terus Promosikan Navigasi Bebas dan Terbuka di LCS

Marcheilla Ariesta • 21 Maret 2022 19:53
Jakarta: Amerika Serikat (AS) akan terus mempromosikan navigasi bebas dan terbuka di Laut China Selatan. Hal ini ditegaskan Komandan AS untuk Indo-Pasifik, John C. Aquilino.
 
"Sangat penting bahwa kemakmuran yang terjadi di kawasan selama 80 tahun terakhir didasarkan pada akses bebas dan terbuka ke kepentingan bersama global, yang sesuai dengan berbasis aturan internasional," seru Aquilino dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 21 Maret 2022.
 
"Kami akan mendukung kelanjutan kepatuhan terhadap aturan internasional untuk keselamatan,stabilitas perdamaian, dan untuk kemakmuran semua bangsa di kawasan," sambung dia.

Sementara itu, Panglima TNI Andhika Perkasa, dalam kesempatan yang sama menuturkan, Indonesia sendiri terus melakukan patroli keamanan di perbatasan dengan Laut China Selatan, dalam hal ini Laut Natuna Utara.
 
"Dalam hal menjaga keamanan yang jelas di wilayah kita, yang merupakan hak kedaulatan kita, itu sudah berlangsung lama," tegas Andhika.
 
Ia mengatakan, TNI justru memanfaatkan kemitraan dengan AS untuk berbagi informasi, sekaligus jadi evaluasi yang sudah dilakukan selama ini.
 
"Sehingga, kami dapat meningkatkan pengamanan teritorial kita di darat dan laut," ujar Andhika.
 
Dalam kesempatan terpisah, Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Deng Xijun menuturkan, dengan dalih kebebasan navigasi, AS terus-menerus meningkatkan penyebaran militer dan kegiatan militernya di wilayah Laut China Selatan.
 
"Mereka terus-menerus mengirimkan kapal perang dan pesawat canggih berskala besar ke Laut China Selatan untuk menunjukkan kekuatan dan membangkitkan ketegangan," seru Deng dalam pembaruan pers secara virtual.
 
Ia menuturkan, AS terus mengobarkan api dengan menghasut negara-negara lain untuk menghebohkan apa yang disebut masalah "kebebasan navigasi dan penerbangan", yang tidak pernah menjadi masalah sama sekali di Laut China Selatan.
 
"AS hanya memperumit masalah penanganan yang tepat di Laut China Selatan," pungkasnya.
 
Baca:  AS Sebut Tiongkok Militerisasi Penuh 3 Pulau di Laut China Selatan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan