PM Muhyiddin menegaskan bahwa dirinya orang berprinsip dan tidak akan tunduk pada tuntutan pihak tertentu.
"Saya tahu ada beberapa dari mereka yang resah dengan keputusan saya untuk tidak memenuhi beberapa tuntutan, termasuk tekanan agar saya ikut campur dalam proses pengadilan yang dapat membebaskan beberapa orang yang didakwa melakukan tindak pidana," kata PM Muhyiddin, dilansir dari Malay Mail, Rabu, 4 Agustus 2021.
Dalam pidatonya, PM Muhyiddin juga menegaskan kembali komitmen terhadap tanggung jawabnya sebagai Perdana Menteri Malaysia, sebagaimana ditentukan dalam Konstitusi Federal. Tanggung jawab itu juga diembannya untuk menegakkan kesucian Monarki Konstitusional.
"Saya juga dituduh melakukan makar terhadap Raja, padahal tindakan saya hanya menjaga supremasi Konstitusi dan membela institusi Monarki Konstitusional," terangnya.
"Saya tidak akan mengorbankan prinsip dan tidak akan melanggar sumpah jabatan saya. Ini saya dilakukan untuk memenuhi semua komitmen saya dengan kejujuran, kesetiaan kepada Raja, dan negara serta untuk melestarikan, menegakkan dan membela Konstitusi," imbuhnya.
Sebelum memulai pidato, PM Muhyiddin meminta maaf kepada publik Malaysia. Dia bertekad akan terus berjuang sekuat tenaga dalam melawan pandemi Covid-19.
Pagi tadi, PM Muhyiddin sempat menghadap langsung Raja Malaysia di Istana Negara, usai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menarik dukungan mereka terhadapnya. Namun, menurut PM Muhyiddin, saat ini ia masih meraih dukungan mayoritas parlemen.
Baca: PM Muhyiddin Didesak Gelar Sesi Penuh Parlemen Sesegera Mungkin
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News