Jajak pendapat menunjukkan putra mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos Jr diunggulkan ke tampuk kekuasaan.
Pada hari ini, Marcos Jr dalam kampanyenya mendesak para pendukung untuk melindungi suara mereka terhadap upaya kecurangan yang tidak ditentukan.
"Kami sudah menang!" kata Marcos Jr, dilansir dari Malay Mail.
"Pastikan Anda menjaga pemungutan suara pada Senin besok. Jangan tidur. Kita tahu bahwa ketika kita tidur, banyak hal yang tidak diinginkan terjadi," sambungnya.
Marcos menuduh lawan saingnya, Leni Robredo sebagai orang 'beracun yang memecah belah'. Ia mengatakan, Robredo menggabungkan diri dengan kelompok-kelompok politik bayangan.
Robredo telah berkampanye dengan janji untuk membersihkan 'politik korup yang kronis' di Filipina. Pengacara berusia 57 tahun, dan wakil presiden saat ini, telah menarik dukungan dari anak-anak muda Filipina yang progresif.
Sementara itu, juru bicara Robredo mengatakan tuduhan tersebut dibuat-buat dan fiktif. Meskipun kurangnya bukti, tuduhan tersebut telah beredar luas di Facebook, yang sangat populer di Filipina, mendapatkan ratusan ribu interaksi.
Baca juga: Anak Diktator Menang Pemilu, PLTN Filipina Kemungkinan Diaktifkan Lagi
Pemberontak komunis telah mengobarkan pemberontakan selama puluhan tahun di negara itu.
Tuduhan terhadap Robredo membawa gema taktik tua Ferdinand Marcos untuk mendiskreditkan musuh, membenarkan pemerintahan diktatornya dan mempertahankan dukungan Perang Dingin Amerika Serikat (AS).
Marcos Jr juga menggambarkan pemerintahan ayahnya - yang melihat pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, korupsi yang merajalela, kecaman internasional dan kehancuran ekonomi Filipina - sebagai zaman emas.
Pemilu Filipina akan dilakukan pada 9 Mei mendatang. Selain Marcos Jr dan Robredo, ada pula mantan petinju Manny Pacquiao yang ikut dalam bursa calon presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News