"Tuduhan terhadap Daw Aung San Suu Kyi, penasihat negara kita, tidak berdasar, terutama terkait dolar dan emas batangan. Itu adalah lelucon paling lucu dari semuanya," kata Khin Maung Zaw, dilansir dari AFP, Jumat, 12 Maret 2021.
"Saya belum pernah melihat hal ilegal seperti itu," serunya.
Pengacara veteran hak asasi manusia - yang dulu pernah menentang pemerintahan Suu Kyi dalam membela dua jurnalis yang melaporkan krisis kemanusiaan Rohingya - mengatakan dia memang memiliki perbedaan dengan kliennya.
"Dia mungkin memiliki kekurangan, tapi suap dan korupsi bukanlah sifatnya," imbuh Khin Maung Zaw.
Baca juga: Protes Myanmar Membesar di Tengah Tuduhan Suu Kyi Terima Suap
Peraih Nobel itu juga dituduh melanggar undang-undang komunikasi dan bermaksud menghasut keresahan publik.
Sidang dijadwalkan pada 15 Maret, tetapi sejauh ini Khin Maung Zaw belum bisa melakukan pertemuan pribadi dengan kliennya.
"Saya frustrasi karena klien saya tidak diberi hak pembelaan dan hak peradilan yang adil," katanya.
"Saya tidak khawatir dengan empat kasus (dakwaan) ini, tetapi tuduhan lain bisa terjadi dan kasus lain bisa menumpuk, yang mengakibatkan dakwaan palsu dan tuduhan palsu," imbuh dia.
Sejak dia ditahan pada 1 Februari, Suu Kyi tidak terlihat di depan umum.
Junta telah membenarkan perebutan kekuasaannya dengan alasan kecurangan dalam pemilu November yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News