Sampah plastik laut merupakan ancaman global yang sangat memengaruhi tingkat lokal di kota-kota pesisir seperti Manado. Sumber daya bawah air dan lingkungan laut kota yang melimpah membuatnya sangat rentan terhadap dampak negatif sampah plastik laut pada sektor perikanan dan pariwisata.
Upaya kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran, meningkatkan pencegahan sampah, dan memperbaiki pengelolaan sampah ini akan sangat bermanfaat bagi daerah, mengingat Manado adalah ibu kota provinsi Sulawesi Utara, lokasi Taman Nasional Bunaken dan kawasan Segitiga Terumbu Karang serta rumah bagi salah satu sumber daya laut terkaya. keanekaragaman hayati di dunia.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, secara virtual bertemu dengan Wali Kota Manado, Andrei Angouw, pada Rabu 8 Februari untuk membahas penguatan kerja sama internasional dalam pengelolaan sampah di kota tersebut melalui proyek percontohan 3RproMar.
Pertemuan virtual tersebut dilakukan sebagai pengganti kunjungan lapangan yang direncanakan, yang harus dibatalkan karena banjir besar dan tanah longsor yang melanda Manado pada Januari lalu. Dengan lima nyawa hilang, ribuan mengungsi, dan kerusakan parah yang menimpa ratusan rumah penduduk dan fasilitas umum, Jerman menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban bencana ini.
Bersama Wali Kota Andrei Angouw, Dubes Lepel membahas cara-cara agar Jerman dapat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Manado dalam meningkatkan pengumpulan, daur ulang, dan pengurangan sampah di kota tersebut dalam menghadapi krisis plastik global. Upaya ini tidak hanya akan membantu menghindari pemborosan penggunaan sumber daya dan polusi yang disebabkan oleh kebocoran limbah, tetapi juga membuka model bisnis baru dan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja.
Di tingkat nasional, proyek ini bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, yang telah menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan GIZ sebagai badan pelaksana proyek pada 30 Januari lalu untuk mengatasi sampah plastik dan sampah laut di Indonesia.
Jerman adalah pemimpin dalam daur ulang, dengan lebih dari 70 persen sampah yang terkumpul didaur ulang setiap tahunnya. Dubes Lepel dengan senang hati menyampaikan dukungan Jerman kepada Indonesia, termasuk kota Manado, di bawah kerangka kerja sama pembangunan ASEAN-Jerman. Ia menekankan bahwa regulasi dan kesadaran publik adalah kunci utama untuk memastikan keberhasilan proyek dan pentingnya pengelolaan limbah di Asia Tenggara.
Baca juga: Kunjungi ITS, Dubes Jerman Perluas Peluang Internasionalisasi Mahasiswa
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News