PM Tiongkok Li Qiang (kiri) dan PM Malaysia Anwar Ibrahim (kanan). (AFP)
PM Tiongkok Li Qiang (kiri) dan PM Malaysia Anwar Ibrahim (kanan). (AFP)

Kunjungan PM Tiongkok ke Malaysia Hasilkan Proyek Kereta Api Ambisius

Marcheilla Ariesta • 21 Juni 2024 07:17
Putrajaya: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang meresmikan upacara peletakan batu pertama terminal Gombak East Coast Rail Link (ECRL) yang ambisius pada 19 Juni. Hal tersebut jadi puncak dari kunjungan Li yang menandai penandatanganan 14 perjanjian untuk kolaborasi bilateral di berbagai bidang.
 
Li, pejabat tertinggi Tiongkok yang mengunjungi Malaysia dalam hampir satu dekade, memulai kunjungan resminya selama tiga hari pada 18 Juni. Kunjungannya bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
 
Kehadirannya pada upacara peletakan batu pertama, yang diadakan di pinggiran Kuala Lumpur, merupakan simbol dukungan Beijing terhadap proyek kereta api ambisius yang akan menjembatani pantai timur dan barat Semenanjung Malaysia, yang telah selesai sekitar 70 persen. 

Menjelang kunjungan Li, Datuk Seri Anwar mengatakan Malaysia siap bergabung dengan BRICS, blok negara-negara berkembang yang sedang berkembang dan dipandang menantang tatanan global yang dipimpin Barat.
 
BRICS, yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, bertambah dua kali lipat pada awal 2024 dengan masuknya Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Etiopia, dan Mesir.
 
“Kami percaya bahwa merupakan kepentingan strategis Malaysia untuk menjalin persahabatan dan kerja sama dengan Tiongkok, bukan menentangnya,” kata Anwar, berbicara pada jamuan makan malam merayakan 50 tahun hubungan kedua negara yang dihadiri oleh Perdana Menteri Li. 
 
“Kami melakukan segala upaya untuk melibatkan Tiongkok secara diplomatis dan mengintegrasikannya ke dalam urusan regional, bukan karena hal ini selalu mudah, namun karena hal ini sangat penting bagi masa depan kita bersama,” tambahnya, dilansir dari Straits Times, Kamis, 20 Juni 2024.
 
Tiongkok telah menjadi mitra dagang utama Malaysia selama 15 tahun terakhir.
 
ECRL sedang dibangun oleh perusahaan Tiongkok dengan pinjaman dari Bank Exim Tiongkok. Jalur sepanjang 665 km ini akan menghubungkan Pelabuhan Klang utama Malaysia di Selangor ke negara bagian pantai timur Pahang, Terengganu, dan Kelantan.
 
Pada 10 Juni, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan, kementeriannya sedang menjajaki kemungkinan perluasan jalur kereta api untuk bergabung dengan jaringan kereta api Thailand, “membuka jalan bagi ECRL untuk menjadi bagian dari jaringan kereta api Pan-Asia yang dapat menghubungkan Malaysia dengan Tiongkok, mewujudkan visi Inisiatif Belt and Road (BRI)”.
 
Pada 19 Juni, Li mengatakan, Tiongkok bersedia mempelajari rencana untuk menghubungkan jalur kereta api ke proyek kereta api lain yang didukung Tiongkok di Laos dan Thailand.
 
Dia mengatakan usulan tersebut akan menjadikan jalur utama Jalur Kereta Api Pan-Asia yang diusulkan, yang membentang dari Kunming di Tiongkok hingga Singapura, menjadi kenyataan.
 
“Hal ini akan mendorong pembangunan koridor perdagangan darat dan laut internasional yang baru, meningkatkan konektivitas regional, dan memperdalam pembangunan komunitas ASEAN,” pungkas Li.
 
Baca juga: Malaysia Ingin Negara ASEAN Ikut Nikmati Hasil Hubungan Kuat dengan Tiongkok
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan