Pengumuman seputar VTL ini disampaikan dalam pernyataan gabungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
"Kedua perdana menteri mengakui bahwa Covid-19 telah menghambat koneksi masyarakat antar dua negara, dan juga telah memisahkan banyak keluarga selama berbulan-bulan," tulis pernyataan gabungan, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 9 November 2021.
"Karena adanya kemajuan signifikan terkait vaksinasi dan penanganan pandemi Covid-19 di dua negara, maka kedua perdana menteri sepakat bahwa ini adalah saatnya melanjutkan perjalanan lintas perbatasan secara progresif dan aman," lanjut pernyataan tersebut.
Ini merupakan VTL pertama bagi Malaysia. Nantinya, kata Menteri Transportasi Singapura S Iswaran, VTL akan dimulai dengan enam layanan khusus per hari antara Bandara Changi dan KLIA.
Baca: Jokowi Inginkan Kesepakatan Pengaturan Koridor Perjalanan dengan Malaysia
Proses pengajuan Vaccinated Travel Pass untuk pengunjung jangka pendek dan panjang terkait VTL ini akan mulai dibuka pada 22 November mendatang. Warga Singapura yang kembali dari luar negeri, atau mereka yang memiliki status permanent resident di Negeri Singa Putih, tidak perlu mengajukan Vaccinated Travel Pass.
Di bawah VTL, warga Singapura dan Malaysia yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 secara penuh, dapat saling berkunjung. Sebagai ganti dari kewajiban karantina, warga kedua negara yang masuk kategori VTL hanya diwajibkan menjalani tes Covid-19.
Nantinya, Singapura dan Malaysia juga berencana memulihkan perjalanan darat antar kedua negara dalam waktu dekat.
PM Lee mengatakan, VTL akan membantu memulihkan perekonomian kedua negara, memperkuat kembali hubungan antar masyarakat, dan juga meningkatkan kemitraan bilateral.
"Saya sangat senang bahwa kedua negara kita akhirnya dapat memulai kembali perjalanan lintas batas melalui VTL," ungkap PM Lee saat berbicara dengan PM Ismail via telepon pada Senin kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News