Talk show yang diselenggarakan secara virtual ini mengangkat tema Advancing Creative Economy for Sustainable, Inclusive and Equitable Future.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Teuku Faizasyah menyampaikan peran ekonomi kreatif dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
"Ekonomi kreatif adalah salah satu sektor yang paling dinamis dan berkembang dalam ekonomi global, dan berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, penambahan nilai serta promosi identitas nasional," ucap Teuku Faizasyah, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Senin, 1 November 2021.
Alasan utama dipilihnya ekonomi kreatif adalah karena sektor ini memiliki peran kuat sebagai pendorong dalam membangun masa depan yang menghargai lingkungan, pekerja dan prinsip-prinsip dasar demokrasi.
"Industri kreatif merupakan wahana utama untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, dalam sambutan kuncinya.
"Agar berkelanjutan, inklusif, dan adil, kita perlu merancang strategi yang mendorong inovasi, melindungi pekerja kreatif, memberikan akses yang sama ke produk dan layanan ekonomi kreatif, mengatasi kesenjangan digital di dalam dan di antara masyarakat, dan mempromosikan kesetaraan gender," lanjutnya, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Senin, 1 November 2021.
Masih dalam sesi pembukaan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan bahwa semangat pembangunan berkelanjutan melekat dalam ekonomi kreatif, yang mana hal ini menandai transisi dari ekonomi berbasis sumber daya ke ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca: Sandiaga Dorong Pelaku Ekraf Tingkatkan Daya Saing Produk
Dalam kegiatan, para narasumber yang berasal dari berbagai bidang telah berdiskusi selama dua hari untuk berbagi best practices dan bertukar pikiran untuk mendapatkan masukan serta saran dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Diskusi terbagi dalam tiga panel, yaitu Panel 1 “Creative Economy for Sustainable Development”, Panel 2 “Creative Economy for Inclusive Development”, dan Panel 3 “Creative Economy for Equitable Development”.
Kegiatan ditutup Direktur Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual, Antonius Yudi Triantoro, yang menyampaikan pesan-pesan dan rekomendasi kunci dari diskusi yang telah dilakukan, yaitu mencapai pembangunan berkelanjutan, perlu dipastikan adanya akses terhadap permodalan, adaptasi terhadap teknologi digital, dan arus barang dan jasa serta mempertahankan partisipasi yang inklusif dalam industri kreatif.
Road to the 14th Bali Democracy Forum: Economic Pillar merupakan rangkaian kegiatan pilar-pilar BDF ke-14. Selanjutnya pada November ini akan diselenggarakan pilar pemuda (Bali Democracy Students Conference / BDSC), dan pilar media (Bali Civic Society and Media Forum / BCSMF). Rangkaian akan ditutup dengan penyelenggaraan BDF ke-14 pada Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id