Palembang: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) semakin termotivasi untuk meningkatkan daya saing produk. Ini akan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja.
"Dengan adanya daya saing akan dapat menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja melalui pendekatan inovasi, kolaborasi, dan adaptasi," kata Sandiaga saat menghadiri penyelenggaraan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Palembang, Minggu, 24 Oktober 2021.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan kegiatan AKI 2021, diharapkan mampu membangkitkan optimisme dari berbagai subsektor ekonomi krratif seperti kuliner dan fesyen.
"AKI ini merupakan program pengembangan ekraf melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekraf dalam beberapa subsektor, diantaranya kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, film, permainan dan animasi," ungkapnya.
Baca: Sandiaga Beri 3 Kunci agar Produk Lokal Tembus Pasar Dunia
Dalam AKI 2021 di Palembang, terdapat 20 pelaku ekraf yang mendapat kesempatan mengikuti kegiatan di tempat pelatihan (booth camp) yang menghadirkan berbagai mentor. Pelatihan ini bertujuan memberikan beragam pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha serta eksibisi produk.
Sandiaga menilai, produk ekraf yang dihadirkan pada AKI di Kota Palembang memiliki kualitas yang baik. Namun, diharapkan para pelaku ekraf lebih proaktif mengambil peluang usaha agar bisa naik kelas.
"Produk yang dihadirkan di sini harus bisa mendunia, dari 20 peserta yang ada mereka bisa menjadi lokomotif dari ekonomi kreatif khususnya di Palembang, Sumatera Selatan, untuk lebih berkembang ke depan," ucapnya.
Berdasarkan penelitian pada 80 tahun lalu, terang Sandiaga, terdapat tiga orientasi kewirausahaan yakni proaktif, inovasi dan berani. Khusus di Palembang, ketiga aspek itu dapat ditopang melalui dua dasar. Pertama, nilai-nilai keutamaan bagi seorang entrepreneur ialah memiliki rasa empati.
"Kenapa dia bergerak karena dia ingin membantu, banyak dari pelaku di sini yang tidak mencari sekadar untung rugi tapi ingin membuka lapangan kerja, ingin memberi penghidupan kepada masyarakat yang saat ini sedang kesulitan. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi," kata Sandiaga.
"Kedua, ialah universalisme atau dalam konsep kewirausahaan Indonesia disebut gotong royong. Hal ini dilakukan dengan cara saling bergandengan tangan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat," imbuh Sandiaga.
Palembang: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku
ekonomi kreatif (ekraf) semakin termotivasi untuk meningkatkan daya saing produk. Ini akan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja.
"Dengan adanya daya saing akan dapat menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja melalui pendekatan inovasi, kolaborasi, dan adaptasi," kata Sandiaga saat menghadiri penyelenggaraan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Palembang, Minggu, 24 Oktober 2021.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan kegiatan AKI 2021, diharapkan mampu membangkitkan optimisme dari berbagai subsektor ekonomi krratif seperti kuliner dan fesyen.
"AKI ini merupakan program pengembangan ekraf melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekraf dalam beberapa subsektor, diantaranya kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, film, permainan dan animasi," ungkapnya.
Baca: Sandiaga Beri 3 Kunci agar Produk Lokal Tembus Pasar Dunia
Dalam AKI 2021 di Palembang, terdapat 20 pelaku ekraf yang mendapat kesempatan mengikuti kegiatan di tempat pelatihan (
booth camp) yang menghadirkan berbagai mentor. Pelatihan ini bertujuan memberikan beragam pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha serta eksibisi produk.
Sandiaga menilai, produk ekraf yang dihadirkan pada AKI di Kota Palembang memiliki kualitas yang baik. Namun, diharapkan para pelaku ekraf lebih proaktif mengambil peluang usaha agar bisa naik kelas.
"Produk yang dihadirkan di sini harus bisa mendunia, dari 20 peserta yang ada mereka bisa menjadi lokomotif dari
ekonomi kreatif khususnya di Palembang, Sumatera Selatan, untuk lebih berkembang ke depan," ucapnya.
Berdasarkan penelitian pada 80 tahun lalu, terang Sandiaga, terdapat tiga orientasi kewirausahaan yakni proaktif, inovasi dan berani. Khusus di Palembang, ketiga aspek itu dapat ditopang melalui dua dasar. Pertama, nilai-nilai keutamaan bagi seorang
entrepreneur ialah memiliki rasa empati.
"Kenapa dia bergerak karena dia ingin membantu, banyak dari pelaku di sini yang tidak mencari sekadar untung rugi tapi ingin membuka lapangan kerja, ingin memberi penghidupan kepada masyarakat yang saat ini sedang kesulitan. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi," kata Sandiaga.
"Kedua, ialah universalisme atau dalam konsep kewirausahaan Indonesia disebut gotong royong. Hal ini dilakukan dengan cara saling bergandengan tangan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat," imbuh Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)