"Tanpa aksi nyata yang tegas, bencana nuklir hanya soal waktu, dan risiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas antar-kekuatan besar," kata Retno, dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa, 28 Februari 2023.
Upaya perlucutan senjata nuklir mandek selama lebih dari seperempat abad akibat tidak adanya kemauan politik, kompleksitas situasi keamanan global, dan masih adanya mentalitas Perang Dingin.
Demi mendorong kemajuan perlucutan senjata nuklir, Menlu Retno sampaikan tiga hal yang perlu dilakukan, dalam konferensi tersebut.
"Pertama, membangkitkan kembali kemauan politik," ucap Retno.
Menurutnya, harus ada aksi nyata yang dilakukan untuk mencapai perlucutan senjata nuklir. Fokus utama yang perlu didorong adalah Negative Security Assurances (NSA) yang mengikat secara hukum.
NSA merupakan jaminan bahwa negara pemilik senjata nuklir tidak akan menggunakan, atau mengancam penggunaan senjata nuklir kepada negara non-pemilik senjata nuklir.
Hal ini, kata dia, akan menjadi insentif bagi negara-negara yang telah mematuhi kewajibannya di bawah Non-Proliferation Treaty. Tak hanya itu, dapat juga meningkatkan rasa saling percaya antara negara pemilik dan non-pemilik senjata nuklir.
"Kedua, memperkuat arsitektur perlucutan senjata nuklir dan non-proliferasi," ujar Retno.
Hal ini antara lain dilakukan melalui universalisasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir. Retno mengungkapkan, Indonesia saat ini tengah memfinalisasi proses ratifikasi, dan mengharapkan negara-negara lain untuk segera meratifikasinya.
Selain itu, penggunaan nuklir untuk tujuan damai harus betul-betul dijaga agar tidak diselewengkan menjadi senjata.
"Ketiga, memfasilitasi kepatuhan terhadap zona bebas senjata nuklir," lanjutnya. Menurutnya, zona bebas senjata nuklir merupakan elemen penting dalam upaya mewujudkan perlucutan senjata nuklir global.
"Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan terus memajukan zona bebas senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara," tegas Retno. Hal ini akan dilakukan dengan mengupayakan ditandatanganinya Protokol Zona Bebas Nuklir di Asia Tenggara.
Baca juga: Putin Tegaskan Rusia Harus Perhitungkan 'Potensi Nuklir' NATO
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News