Namun pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, mengatakan bahwa persidangan kemungkinan diundur hingga 1 April mendatang karena adanya masalah terkait konferensi video di tengah pemutusan jaringan internet oleh junta militer.
Mereka yang dibebaskan hari ini adalah bagian dari demonstran anti-kudeta asal kota Yangon. Mereka semua ditahan pasukan keamanan Myanmar karena dinilai melanggar aturan dan mengganggu ketertiban.
"Kami telah membebaskan 360 pria dan 268 perempuan dari penjara Insein hari ini," kata seorang pejabat senior penjara tersebut kepada kantor berita AFP.
Seorang pengacara bernama Khin Maung Myint, yang sedang mendampingi dua kliennya di Insein, mengaku melihat 16 bus yang meninggalkan area penjara sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
"Mereka dikirim ke beberapa kantor polisi, untuk nantinya diantar ke rumah masing-masing. Beberapa klien menghubungi saya setelah mereka menerima informasi soal pembebasan," tutur Khin Maung Myint kepada AFP.
Media lokal merilis rangkaian foto yang memperlihatkan para tahanan berada di dalam bus. Sebagian dari mereka memperlihatkan gestur tiga jari sebagai bentuk perlawanan terhadap kudeta militer di Myanmar.
Hari ini, para aktivis anti-kudeta menyerukan semua warga Myanmar untuk mengikuti "aksi protes senyap." Berbeda dari hari-hari biasanya, kondisi kota Yangon dan juga Naypyidaw relatif sepi pada Rabu ini.
Sementara di kota Myeik, sejumlah boneka ditaruh seseorang di sepanjang jalan raya. Terdapat beberapa tulisan kecil di samping boneka-boneka itu, di antaranya adalah "kami membutuhkan demokrasi" dan "kami berharap Bunda Suu selalu sehat."
Baca: Bocah 7 Tahun Tewas Tertembak Peluru Pasukan Keamanan Myanmar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News