Jika sesuai tenggat waktu awal, misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus mendatang.
"Beberapa bulan lalu, Presiden Biden telah membuat keputusan tepat untuk mengakhiri perang ini," tegas Harris saat berbicara secara virtual dari Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura.
Ia menegaskan AS sudah mencapai tujuannya di Afghanistan sejak memulai perang di negara tersebut 20 tahun lalu.
Saat ini, lanjut Harris, fokus AS adalah mengevakuasi warga yang ingin meninggalkan Afghanistan. Tidak hanya warga AS, melainkan juga masyarakat lokal Afghanistan yang merasa terancam oleh kekuasaan kelompok Taliban.
Sejak Taliban merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu, AS telah mengevakuasi puluhan ribu orang dari Afghanistan melalui jalur udara. Saat ini masih ada ribuan orang yang menanti proses evakuasi di sekitar bandara internasional di Kabul.
"Kami sangat memfokuskan upaya dalam menjalankan evakuasi udara bersejarah di tengah situasi berbahaya di sana," sebut Harris.
Harris mengucapkan terima kasih kepada Singapura yang turut mendukung proses evakuasi di Afghanistan. Bentuk dukungan Singapura adalah berupa tawaran pesawat tanker kepada AS.
Tawaran disampaikan hari Senin kemarin oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Harris berterima kasih, dan mengatakan akan ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Senin kemarin, Harris disambut hangat PM Lee di Istana Singapura. Ia menerima sebuah hadiah istimewa berupa bunga anggrek yang diberi nama Papilionanda Kamala Harris.
Pemberian bunga tersebut merupakan bentuk dari diplomasi anggrek khas Singapura.
Baca: Kamala Harris Terima Bunga Anggrek Istimewa di Istana Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News