Tanggal itu ditetapkan sehari setelah Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha membubarkan parlemen.
Pengumuman itu dikeluarkan saat partai-partai meningkatkan kampanye untuk kontes nasional untuk mendapatkan dukungan dari sekitar 52 juta pemilih yang memenuhi syarat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ini akan menjadi pertarungan kelompok konservatif pro-militer yang dipimpin Perdana Menteri petahana Prayuth Chan-ocha, melawan partai oposisi Pheu Thai terbesar, yang dipimpin oleh keluarga miliarder Shinawatra.
"Pemungutan suara awal akan dilakukan pada 7 Mei, sementara pendaftaran kandidat, termasuk calon partai untuk perdana menteri, akan dilakukan pada awal April," kata Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum Sawaeng Boonmee pada konferensi pers, dilansir dari AsiaOne, Rabu, 22 Maret 2023.
Baca juga: PM Thailand Bubarkan Parlemen, Buka Jalan Menuju Pemilu di Bulan Mei
Komisi akan mendukung setidaknya 95 persen suara dalam waktu 60 hari setelah pemungutan suara.
"Kami ingin semua orang menghormati aturan, untuk pemilihan yang lancar," katanya.
Demonstrasi politik telah berlangsung selama berbulan-bulan, tetapi partai-partai sekarang meningkatkan upaya untuk meraih dukungan.
Pheu Thai diperkirakan akan mengadakan acara setiap hari di seluruh Thailand yang menampilkan putri mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn, yang menduduki puncak jajak pendapat sebagai kandidat potensial untuk perdana menteri.
Sementara itu, Prayuth mencalonkan diri untuk pemilihan kembali dengan Partai Persatuan Bangsa Thailand. Ia menegaskan, saat ini kabinetnya masih mengatur negara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id