Seharusnya, Sinovac mendistribusikan 14 juta dosis vaksin mereka ke Malaysia. Ini sesuai dengan perjanjian antara Sinovac Biotech dengan perusahaan farmasi Malaysia, Pharmaniaga pada Januari lalu.
Malaysia pada 27 Februari telah menerima 200 liter vaksin Covid-19, cukup untuk 300 ribu dosis. Sementara itu, dua pengiriman lagi sebanyak 100 ribu dosis vaksin Sinovac tiba pada 15 dan 22 Maret.
Namun tokoh oposisi Malaysia Rajiv Rishyakaran sejauh ini mengaku belum mendengar berita adanya penggunaan 300 ribu dosis vaksin Covid-19.
Menteri Koordinator Imunisasi Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengatakan bahwa program vaksinasi memang dapat tertunda karena keterlambatan vaksin. Ia menuduh perusahaan farmasi lebih mengutamakan negara-negara kaya.
"Orang-orang datang kepada saya sepanjang waktu, memberitahu saya bahwa mereka menginginkan vaksin. Tapi vaksin belum tiba, mereka datang secara bertahap," ucap Khairy, dilansir dari Malay Mail, Selasa, 11 Mei 2021.
Pernyataan Khairy tak hanya ditujukan bagi Sinovac, tapi juga untuk Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca. Meski demikian, Menteri Kesehatan Adham Baba mengatakan kedatangan vaksin sudah sesuai rencana.
"Kami akan menerima 3,52 juta dosis vaksin dari tiga pemasok bulan ini saja. Jumlahnya akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang," serunya.
"Kami yakin program vaksinasi sebenarnya bisa kami laksanakan lebih cepat," seru dia.
Baca: Malaysia Tetapkan Pembatasan Gerak Skala Nasional Mulai 12 Mei
Malaysia diharapkan menerima vaksin dari Pfizer-BioNTech, Sinovac dan AstraZeneca bulan ini.
Program vaksinasi negara itu dimulai pada 24 Februari tetapi pihak oposisi mengkritiknya karena berjalan dengan kecepatan lambat.
Hampir 10 juta orang di Malaysia telah mendaftar untuk vaksin covid-19, dengan lebih dari satu juta atau 10,6 persen telah menerima salah satu atau kedua dosis vaksin. Ini berarti hanya sekitar 3 persen dari populasi yang telah divaksinasi penuh dalam dua setengah bulan.
"Masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk mencapai cakupan 80 persen, atau kekebalan kawanan, untuk Covid-19," kata Prof Kamarul Imran musa, ahli epidemiologi dan biostatistik Universiti Sains Malaysia.
Menurutnya, itulah yang ditargetkan Malaysia untuk dicapai pada Desember mendatang.
Vaksin Slank untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi."Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id