Aung San Suu Kyi hingga saat ini masih ditahan oleh pihak militer Myanmar. Foto: AFP
Aung San Suu Kyi hingga saat ini masih ditahan oleh pihak militer Myanmar. Foto: AFP

Populer Internasional: Sidang Suu Kyi Ditunda Hingga WNI di Myanmar Aman

Fajar Nugraha • 16 Maret 2021 07:58
Yangon: Persidangan kasus Aung San Suu Kyi ditunda karena militer melakukan pemblokiran internet. Persidangan yang sedianya akan dilakukan secara virtual akhirnya mengalami penundaan karena tidak tersedianya akses internet.
 
Pemblokiran internet yang menyebabkan sidang Suu Kyi ditunda itu menjadi berita terpopuler Internasional Medcom.
 
Kabar lain yang turut menjadi berita terpopuler adalah Amerika Serikat (AS) menutup konsulat mereka di Hong Kong, setelah dua stafnya terinfeksi covid-19.

Kemudian kondisi Myanmar yang masih dilanda protes tidak membuat pemerintah mengevakuasi WNI. Menurut KBRI Yangon, kondisi WNI di Myanmar saat ini masih relatif aman.
 
Berikut beberapa berita yang menjadi berita terpopuler Internasional Medcom:

1. Sidang Aung San Suu Kuu Kyi Ditunda karena Militer Blokir Internet

Pemblokiran jaringan data seluler di seluruh Myanmar pada Senin 15 Maret 2021 memicu pembatalan jadwal sidang melalui video yang sedianya akan dijalani Aung San Suu Kyi. Jadwal sidang dilakukan di saat pengunjuk rasa kembali ke jalan setelah hari paling berdarah sejak kudeta militer.
 
Setidaknya 44 pengunjuk rasa tewas pada Minggu ketika pasukan keamanan menindak demonstrasi pro-demokrasi. Menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP),  ini menjadikan korban tewas sejak kudeta mencapai lebih dari 120 orang.
 
Myanmar gempar sejak kudeta tersebut. Protes harian menuntut pemulihan demokrasi terus merebak, meskipun junta semakin kuat berupaya untuk memadamkan perbedaan pendapat.
 
Bagaimana kelanjutan dari persidangan Aung San Suu Kyi? Simak di sini.

2. 2 Staf Terinfeksi Covid-19, AS Tutup Konsulat di Hong Kong

Amerika Serikat (AS) tutup sementara konsulatnya di Hong Kong pada Senin 15 Maret 2021 setelah dua stafnya dinyatakan positif covid-19. dalam wabah baru yang menyebar melalui komunitas ekspatriat kaya di kota itu.
 
 
 
Kedua kasus tersebut muncul selama ‘penguncian penyergapan’. Ini adalah taktik yang digunakan oleh otoritas Hong Kong untuk turun semalaman di blok apartemen, di mana mereka menduga mungkin ada kasus dan menguji semua orang di dalamnya.
 
"Kami telah menutup Konsulat Jenderal untuk melakukan desinfeksi mendalam dan pembersihan sementara pelacakan kontak dilakukan," kata konsulat dalam sebuah pernyataan setelah diberitahu tentang kasus-kasus tersebut pada Senin, seperti dikutip AFP, 15 Maret 2021.
 
Hong Kong telah berhasil menekan infeksi berkat beberapa tindakan karantina yang paling ketat di dunia. Pemerintah setempat telah mencatat sekitar 11.000 infeksi dan 200 kematian sejak pandemi dimulai.
 
Langkah apa yang dilakukan oleh Konsulat AS di Hong Kong? Selanjutnya di sini.

3. Myanmar Memanas, WNI Relatif Aman dan Belum Perlu Dievakuasi

Kondisi Myanmar yang terus menerus diwarnai protes berdarah, membuahkan kekhawatiran terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negara itu. Namun pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon menyatakan WNI dalam kondisi aman.
 
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Judha Nugraha menyatakan pihaknya melakukan pertemuan virtual dengan pihak KBRI.
 
“Kondisi WNI saat ini relatif  aman. Ada beberapa aksi demo maupun penetapan darurat militer di lokasi tempat tinggal mereka, namun tidak ada serangan langsung yang ditujukan kepada para WNI,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Selasa 16 Maret 2021.
 
Berapa banyak WNI yang sebelumnya sudah dipulangkan dari Myanmar? Simak di tautan ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan