Malaysia bisa kirim durian segar ke Tiongkok. (AFP)
Malaysia bisa kirim durian segar ke Tiongkok. (AFP)

Malaysia Sekarang Bisa Kirim Durian Segar ke Tiongkok

Marcheilla Ariesta • 21 Juni 2024 08:02
Putrajaya: Durian segar Malaysia akan segera dikirim ke Tiongkok. Ini menjadi hasil dari kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Malaysia sejak 18 Juni lalu.
 
Kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian perdagangan dan ekonomi pada hari Rabu saat PM Li Qiang berkunjung untuk merayakan setengah abad hubungan diplomatik.
 
Li mengadakan pembicaraan pribadi dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di ibu kota administratif pemerintah Putrajaya sebelum mereka bertemu dengan delegasi. Kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan berbagai perjanjian, termasuk perjanjian baru berdurasi lima tahun untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan yang menurut para pejabat akan memperkuat hubungan antar industri di sektor-sektor prioritas seperti manufaktur tingkat tinggi dan ekonomi digital.

“Mereka juga menandatangani protokol mengenai langkah-langkah yang memungkinkan Malaysia mengekspor durian segar ke Tiongkok, buah tropis berduri dengan bau yang kuat dan terkenal dengan daging buahnya yang lembut,” kata kantor PM Malaysia, dikutip dari AP, Jumat, 21 Juni 2024.
 
Mengekspor durian segar ke Tiongkok akan membuka pasar baru bagi Malaysia, yang mulai menjual pulp dan pasta durian ke Tiongkok pada 2011 dan buah durian beku utuh pada 2018. Nilai ekspor durian beku Malaysia ke Tiongkok telah melonjak dari 170 juta ringgit (setara Rp595 miliar) pada 2018 menjadi hampir 1,2 miliar ringgit (setara Rp4,2 triliun) tahun lalu.
 
Li, perdana menteri Tiongkok pertama yang mengunjungi Malaysia sejak 2015, melakukan kunjungan tiga hari pada Selasa malam dari Australia. Li, yang mendapat sambutan karpet merah, mengatakan pada saat kedatangannya bahwa peringatan 50 tahun kedua negara merupakan titik awal baru untuk memperdalam hubungan dan meningkatkan pertukaran.
 
“Tiongkok siap bekerja sama dengan Malaysia,” kata Li dalam pernyataan yang diterbitkan kantor berita nasional Bernama.
 
Li, pemimpin Tiongkok nomor dua setelah Presiden Xi Jinping, pekan lalu juga menjadi perdana menteri Tiongkok pertama yang mengunjungi Selandia Baru dan kemudian Australia dalam tujuh tahun.
 
Meskipun perdagangan mendominasi perundingan, masalah klaim teritorial di Laut China Selatan juga diangkat.
 
Kedua pemimpin tersebut sepakat bahwa Tiongkok dan negara-negara pengklaim di Asia Tenggara harus mengatasi sengketa maritim tersebut “secara mandiri dan benar” melalui dialog dan kerja sama, dan melalui penyelesaian bilateral.
 
Baca juga: Malaysia Ingin Negara ASEAN Ikut Nikmati Hasil Hubungan Kuat dengan Tiongkok
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan