"Rincian operasional Reciprocal Recognition of Vaccine Certificate antara Malaysia dan Singapura, termasuk persyaratan rinci, protokol kesehatan, dan proses aplikasi untuk masuk dan keluar ke Malaysia dan Singapura akan dibahas lebih lanjut dan diselesaikan oleh kedua belah pihak," pernyataan bersama Menlu Singapura dan Menlu Malaysia pada 23 Maret 2021.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan bertemu dengan mitranya dari Malaysia Hishammuddin Hussein di Putrajaya pada Selasa.
"Kedua menteri melakukan diskusi konstruktif tentang rencana peluncuran vaksinasi nasional masing-masing yang sedang berlangsung di Malaysia dan Singapura, dan bagaimana hal ini dapat memfasilitasi perjalanan lintas batas antara kedua negara dalam waktu dekat," kata pernyataan bersama itu, dikutip dari Channel News Asia, Rabu 24 Maret 2021.
Keduanya menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan program vaksinasi covid-19 dengan menyuntik penduduk jangka panjang, termasuk warga Malaysia yang tinggal di Singapura dan warga Singapura yang tinggal di Malaysia.
“Kedua negara tetangga ini juga tetap berkomitmen untuk secara progresif memulihkan perjalanan lintas batas bagi kelompok pelancong lainnya, selain Jalur Hijau Timbal Balik (RGL) dan Pengaturan Komuter Berkala (PCA),” kata pernyataan itu.
Baik Singapura dan Malaysia akan mempertimbangkan situasi covid-19 di kedua sisi dan memastikan "kesehatan dan keselamatan masyarakat kedua negara".
Tidak hanya itu, kedua menteri juga membahas penyelenggaraan Retret Pemimpin ke-10, yang akan diselenggarakan oleh Singapura tahun ini, dan setuju untuk bekerja untuk memulai kembali perjanjian bilateral tatap muka.
Pernyataan bersama itu mengatakan para menteri berharap untuk "memperkuat kerja sama untuk merangsang pemulihan dari efek pandemi global".
Sertifikat vaksin
Dalam konferensi pers bersama setelah kedua menteri luar negeri bertemu pada Selasa, Balakrishnan mengatakan rincian operasional tentang sertifikasi bersama yang diusulkan untuk sertifikat vaksin akan diselesaikan segera. Diperkirakan kesepakatan ini akan dicapai pada pertempuan kedua pemimpin berikutnya.“Saat ini, kami mencari secara khusus untuk saling pengakuan sertifikasi serta tes, sehingga kami dapat saling mengandalkan sertifikasi dengan tujuan untuk memfasilitasi arus lintas batas. Terutama orang-orang yang telah diuji dan divaksinasi dan dapat bepergian dengan aman,” pernyataan pihak Singapura dalam konferensi bersama.
“Kami berharap pada saat perdana menteri kami bertemu, kami dapat membuat pengumuman penting yang akan memungkinkan kami yang memiliki keluarga di kedua sisi Causeway untuk bertemu lagi. Selain untuk memungkinkan bisnis dilanjutkan, yang akan memungkinkan pariwisata yang aman dan kami berharap dapat menantikan Causeway yang lebih sibuk," katanya.
Balakrishnan juga mengunjungi Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan menyampaikan undangan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong kepada Muhyiddin untuk mengunjungi Singapura untuk Retret Pemimpin Malaysia-Singapura ke-10.
"Menteri Balakrishnan mengatakan bahwa Retret akan menjadi kesempatan berharga bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama bilateral segera setelah pandemi covid-19," kata Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA).
Juga mengomentari masalah sertifikasi vaksin, Menlu Malaysia Hishamuddin mengatakan bahwa Balakrishnan akan bertemu dengan Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin untuk "membahas sisi kebijakan berbagai hal".
“Kami telah mencapai beberapa pemahaman di sisi operasional tetapi kami perlu berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan. Kami perlu berbicara dengan pemerintah negara bagian terkait perjalanan Johor dan Singapura.
"Sejauh menyangkut kementerian luar negeri, kami telah mencapai kesepakatan untuk bergerak maju secara positif," pungkas Hishamuddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News