Demonstrasi di Myanmar/AFP.
Demonstrasi di Myanmar/AFP.

Anggota PBB Kecam Penindasan Media di Myanmar

Nur Aivanni • 02 April 2021 06:21
Jakarta: Puluhan negara anggota PBB, pada Kamis, mengeluarkan pernyataan yang mengecam penutupan akses internet dan serangan terhadap kebebasan berekspresi di Myanmar.
 
Ditulis oleh Lithuania, Yunani, dan Prancis, pernyataan itu mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas penderitaan wartawan dan pekerja media sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari 2021.
 
"Kami mengutuk keras pelecehan, penangkapan sewenang-wenang dan penahanan mereka, serta pembela hak asasi manusia dan anggota masyarakat sipil lainnya," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP pada Jumat, 2 April 2021.

Baca: Thailand Keluhkan Dampak Kekerasan Militer di Myanmar
 
"Kami bergabung dengan seruan untuk segera membebaskan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang," katanya.
 
Pernyataan itu juga mengecam penggunaan pemadaman internet untuk membatasi akses ke informasi. Pada Kamis pagi, 31 Maret 2021, kata penyedia Ooredoo, penyedia layanan internet diperintahkan untuk menutup layanan nirkabel Myanmar.
 
Itu adalah langkah terbaru untuk menekan komunikasi di negara di mana banyak yang bergantung pada internet nirkabel dan tidak memiliki akses ke layanan saluran tetap.
 
Para penandatangan pernyataan tersebut, di antaranya semua anggota Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Turki, Israel dan Meksiko. Sementara, Tiongkok dan Rusia tidak ada. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan