Pemimpin partai Move Forward Party Thailand Pita Limjaroenrat. (AFP)
Pemimpin partai Move Forward Party Thailand Pita Limjaroenrat. (AFP)

Petisi Ditolak, Peluang Pita Limjaroenrat untuk Pimpin Thailand Tertutup

Marcheilla Ariesta • 16 Agustus 2023 17:31
Bangkok: Mahkamah Agung Thailand telah menolak petisi yang berisi penentangan terhadap keputusan parlemen untuk tidak mengizinkan partai pemenang pemilihan umum memiliki kesempatan kedua untuk membentuk pemerintahan baru. Keputusan ini mengakhiri peluang Partai Move Forward untuk memimpin dalam pemerintahan baru Thailand.
 
Pengumuman yang dikeluarkan pada Rabu, 16 Agustus 2023, membuka jalan bagi parlemen untuk mengadakan pemungutan suara terhadap kandidat perdana menteri lainnya, yang mungkin dilakukan secepatnya minggu ini.
 
Partai Move Forward, yang dipimpin oleh Pita Limjaroenrat, berhasil meraih kursi terbanyak dalam pemilihan umum pada tanggal 14 Mei. Dengan dukungan kuat dari generasi muda dan penduduk perkotaan Thailand, partai ini berhasil mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan yang didukung oleh militer.

Namun, tawaran awal Pita Limjaroenrat untuk menjadi perdana menteri berikutnya ditolak oleh anggota parlemen yang bersekutu dengan golongan kerajaan dan militer. Upaya keduanya, seminggu setelahnya, juga terhalang oleh pemungutan suara prosedural di parlemen, yang berujung pada penolakan pengajuan namanya sebagai kandidat lagi.
 
Gugatan yang ditolak ini berkaitan dengan penolakan oleh parlemen untuk memberikan kesempatan kedua kepada Pita untuk mencalonkan diri. Mahkamah Konstitusi dalam putusannya menyatakan bahwa gugatan ini tidak dapat diterima karena diajukan oleh lebih dari 20 orang yang bukan termasuk calon perdana menteri tersebut.
 
"Pihak yang mengajukan gugatan tidak melanggar hak mereka dan mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengajukan keluhan," demikian dijelaskan dalam laporan Al Jazeera pada Rabu, 16 Agustus 2023.
 
Parlemen Thailand diperkirakan akan segera menjadwalkan pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang untuk mencalonkan perdana menteri lainnya, yaitu pengusaha Srettha Thavisin dari Partai Pheu Thai yang menduduki peringkat kedua.
 
Untuk menjadi perdana menteri, seorang kandidat harus mendapatkan persetujuan mayoritas dari kedua kamar parlemen - 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat terpilih dan 250 anggota Senat yang diangkat di bawah kendali militer.
 
Partai Pheu Thai menyatakan keyakinannya bahwa Srettha Thavisin akan menerima cukup banyak suara untuk mencapai posisi tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan