Sekitar 100 sekolah di Filipina mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka pada Senin, 15 November 2021. (AFP)
Sekitar 100 sekolah di Filipina mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka pada Senin, 15 November 2021. (AFP)

20 Bulan Belajar di Rumah, Ribuan Anak Filipina Kembali ke Sekolah

Medcom • 16 November 2021 11:51
Manila: Untuk kali pertama dalam 20 bulan, ribuan anak Filipina kembali ke sekolah pada Senin, 15 November. Filipina kini memulai skema percontohan guna melanjutkan pembelajaran tatap muka setelah terganggunya sektor pendidikan bagi 27 juta anak selama pandemi Covid-19.
 
Dilansir dari The Straits Times, Selasa, 16 November 2021, sekitar 100 sekolah negeri Filipina di daerah berisiko rendah Covid-19 mengadakan uji coba kelas tatap muka untuk dua bulan ke depan. Pembukaan kembali sekolah ini sangat bergantung pada tingkat vaksinasi dan penurunan kasus harian Covid-19.
 
Filipina, yang pernah memberlakukan penguncian (lockdown) dalam jangka waktu cukup lama selama pandemi, adalah salah satu negara terakhir yang membuka kembali skema pembelajaran tatap muka.

"Kami senang melihat peserta didik sudah ada di dalam ruang kelas lagi, karena kami menyadari betapa pentingnya pembelajaran tatap muka dalam perkembangan sosial mereka," kata Kementerian Pendidikan Filipina dalam sebuah pernyataan.
 
Skema tatap muka di Filipina meliputi pengurangan kapasitas kelas hingga separuhnya. Guru dan staf sekolah yang boleh berinteraksi dengan siswa adalah mereka yang sudah mengikuti vaksinasi.
 
Baca:  Filipina Waspada, Covid-19 Mulai Serang Anak-anak
 
Serangkaian foto di media sosial Filipina memperlihatkan sekelompok siswa memakai masker di dalam kelas. Mereka duduk di kursi dan meja yang dipisahkan leenmbaran plastik. Tempat cuci dipasang di beberapa sudut sekolah.
 
Badan Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mendukung skema tatap muka untuk sejumlah sekolah di Filipina secara bertahap, sukarela, dan aman. Namun UNICEF mengingatkan Filipina untuk tetap waspada terhadap ancaman Covid-19, karena "krisis pembelajaran bisa saja berubah menjadi bencana pembelajaran."
 
Ketersediaan komputer, telepon, internet, dan kualitas pendidikan yang tidak merata, disebut-sebut sebagai tantangan dalam skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Filipina. Beberapa anak bahkan harus naik ke atap rumah hanya untuk mendapatkan sinyal data untuk PJJ.
 
Dalam sebuah laporan April lalu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan, penutupan sekolah lebih dari satu tahun dapat memangkas pendapatan masa depan di antara siswa di kawasan. Angkanya lebih dari Rp17 kuadriliun atau setara 5,4 persen dari produk domestik bruto 2020.
 
"(Departemen Pendidikan Filipina) merasa senang anak-anak bisa kembali ke sekolah, tetapi ada juga sedikit kecemasan," ujar Direktur Unit Layanan Perencanaan, Roger Masapol dalam sebuah wawancara radio.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tingkat vaksinasi Covid-19 di Filipina mencapai 58.212.187 dosis per Rabu, 27 Oktober 2021. Sementara kasus positif Covid-19 di Filipina mencapai 2.816.980 dan angka kematiannya 45.581 per 15 November 2021. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan