"Ini harus kita cegah dan hindari, tidak ada di antara kita yang ingin melihat situasi ini terus berkepanjangan. Saya percaya, kemitraan strategis ASEAN-Rusia dapat mencegah tren ini," kata Jokowi dalam KTT ASEAN-Rusia yang digelar secara virtual, Kamis, 28 Oktober 2021.
Menurut dia, kemitraan ASEAN-Rusia menjadi penyangga stabilitas keamanan dan perdamaian. Namun, rivalitas di kawasan tersebut justru makin menajam.
"Yang lebih mengkhawatirkan bahkan mengarah pada arms race dan power projection. Jika tren ini dibiarkan, peluang terjadinya proxy sangat besar," ucapnya.
Jokowi merasa komitmen dan dukungan Rusia terhadap sentralitas ASEAN dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sangat tepat waktu. Dia mengajak ASEAN-Rusia untuk mengimplementasikan kerja sama praktis dan konkret dalam sektor ekonomi, pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), maritim, dan konektivitas.
"ASEAN-Rusia harus terus menjadi positive force dan penyangga stabilitas, dan perdamaian di kawasan," ujar Presiden.
Baca: Indonesia Dorong Rusia Prioritaskan ASEAN Sebagai Penerima Vaksin
Dia menuturkan kerja sama konkret yang dijalankan akan menumbuhkan kebiasaan kerja sama dan dapat menghilangkan budaya persaingan.
"Kerja sama konkret ini juga akan mempertebal strategic trust, dan menghilangkan trust deficit. Ini akan menjadi kontribusi besar Rusia dalam menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," tutur Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News