"Kenaikan kasus covid-19, kemunculan berbagai varian baru dan kesenjangan vaksinasi global merupakan pengingat bahwa ASEAN dan Rusia harus bekerjasama dengan lebih baik dalam menghadapi pandemi," ucap Retno dalam pidato pembukaannya, Selasa, 6 Juli 2021.
"Namun di sisi lain, upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tetap harus menjadi perhatian utama," tambahnya.
Dua isu utama disampaikan Retno dalam Pertemuan Khusus Tingkat Menteri ASEAN-Rusia yang dilaksanakan secara virtual tersebut, yakni kerja sama penanganan pandemi dan arsitektur kawasan.
Untuk penanganan pandemi, Retno mendorong Rusia mendukung pemenuhan kebutuhan vaksin di kawasan melalui doses-sharing. Ia mengimbau agar Moskow memprioritaskan negara ASEAN sebagai penerima vaksin Rusia, serta menjajaki kemungkinan joint-production dengan negara anggota ASEAN.
Retno juga mengajak ASEAN dan Rusia bersama-sama memperkuat dukungan terhadap COVAX Facility, negosiasi TRIPS Waiver, serta kesetaraan pengakuan terhadap vaksin.
Baca juga: Rusia Tegaskan Konsensus ASEAN Harus Jadi Basis Penyelesaian Isu Myanmar
Menlu Retno juga menegaskan pentingnya penguatan ketahanan kesehatan kawasan. Kolaborasi dengan Rusia diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kawasan dalam industri kesehatan dan farmasi, penelitian serta penguatan sistem pencegahan dini kawasan.
"ASEAN-Rusia juga memiliki tanggung jawab untuk memperkuat WHO dan tatanan kesehatan global untuk mengantisipasi munculnya pandemi di masa mendatang," tegasnya.
Sementara untuk arsitektur kawasan, Retno melihat persamaan prinsip Visi Rusia mengenai arsitektur kawasan dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Menurutnya, persamaan prinsip ini menjadi semakin relevan di masa pandemi.
"Saatnya kita mengedepankan kerja sama dibandingkan persaingan, kolaborasi dibandingkan kompetisi," imbuhnya.
Indonesia juga mengajak Rusia untuk mendukung sentralitas ASEAN serta upaya mengatasi situasi di Myanmar, termasuk implementasi Five-Point Consensus.
Rusia mengusulkan untuk menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia pada Oktober mendatang. Menlu Retno menekankan, pertemuan tersebut harus menjadi momentum untuk memperkuat kemitraan ASEAN-Rusia dalam mengatasi berbagai tantangan dan meningkatkan kontribusi Rusia di kawasan.
Pertemuan kali ini menghasilkan outcome document berupa Co-chairs Summary. Inti dokumen tersebut adalah menyepakati percepatan proses pemulihan paska pandemi, termasuk menekan dampak sosio-ekonomi, mengembalikan stabilitas makroekonomi dan finansial, rantai suplai, konektivitas, dan memperkuat ketananan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News