Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: layar tangkap Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: layar tangkap Kemenlu RI

Menlu Retno Pimpin Langsung Persiapan Evakuasi WNI dari Sudan

Fajar Nugraha • 20 April 2023 14:58
Jakarta: Konflik antara militer Sudan dengan milisi Rapid Support Force (RSF) group tidak menunjukkan reda. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun terus mengatur upaya evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Khartoum.
 
Menlu menjelaskan Kedutaan Besar Republik Indonesia di khartoum melakukan berbagai upaya untuk melakukan evakuasi WNI menuju ke safe house dan juga memberi bantuan logistik untuk WNI.
 
“Upaya ini juga beberapa kali mengalami tantangan. Upaya ini juga beberapa kali mengalami tantangan, sekali lagi karena pertempuran antara para pihak yang bertikai masih terus berlangsung,” ujar Menlu Retno dalam keterangan pers virtual, Kamis 20 April 2023.

“Beberapa kali Wisma Indonesia dan KBRI juga terimbas oleh terus berlangsungnya pertempuran. Alhamdulillah, semua WNI dan staf KBRI dalam keadaan selamat,” imbuh Menlu.
 
 
Baca: Saking Ngerinya Pertempuran Sudan, 15 WNI Diamankan ke Safe House.

 
Jumlah WNI yang tercatat di KBRI Khartoum adalah 1.209 orang. Sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa dan bertempat tinggal di Khartoum. Sejak awal terjadinya konflik bersenjata, KBRI Khartoum terus melakukan kontak dengan para WNI.
 
KBRI Khartoum juga terus melakukan komunikasi dan permintaan pelindungan WNI kepada Kementerian Luar Negeri Sudan. Pun hal serupa dilakukan oleh Menlu Retno yang telah mengirim pesan ke Menlu Sudan untuk meminta pembicaraan per telepon. Namun sampai saat ini belum ditanggapi.
 
Adapun pemerintah pada saat ini tengah melakukan persiapan evakuasi. Langkah evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat tepat untuk dapat melakukan evakuasi dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI.
 
“Sekali lagi saya ingin garis bawahi bahwa keselamatan adalah prioritas utama.  Dan perlu saya sampaikan, saya baru berkomunikasi dengan Dubes kita di Khartoum, bahwa hingga saat ini belum ada evakuasi warga negara asing (WNA) dari Khartoum,” ucap Menlu perempuan pertama Indonesia itu.
 
“Jadi belum ada evakuasi, atau belum ada yang berhasil mengevakuasi warga negaranya dari Khartoum, karena sekali lagi kondisi keamanan yang tidak memungkinkan,” tegas Menlu.
 
Guna mempersiapkan evakuasi, Menlu Retno pun telah telah memimpin langsung rapat koordinasi persiapan evakuasi dengan lima perwakilan Indonesia di luar negeri, yaitu KBRI Khartoum, Kairo (Mesir), Riyadh (Arab Saudi), Addis Ababa (Ethiopia), dan KJRI Jeddah.
 
Koordinasi pada tingkat teknis atau working level akan terus dilakukan. Menlu pun mengingatkan jeda kemanusiaan akan menjadi kunci bagi pelaksanaan evakuasi dan keberlanjutan bantuan kemanusiaan.
 
“Sementara itu, kami menghimbau agar para WNI di Sudan dan keluarga di Indonesia untuk tetap tenang. Pemerintah akan berupaya sekuat tenaga semaksimal mungkin untuk memberikan pelindungan kepada warga negara kita yang berada di Sudan,” tegas Menlu Retno.
 
Sementara beberapa negara seperti Jepang, Jerman hingga Tiongkok juga tengah mempersiapkan proses evakuasi terhadap warganya. Namun kondisi di Sudan membuat proses itu terhambat.
 
Panglima Militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin milisi Rapid Support Forces group (RSF) masih bersikeras dalam sikap mereka. Dikhawatirkan konflik yang terjadi saat ini dapat berujung pada perang saudara.
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan