"Menggunakan kesempatan pergerakan saat melakukan distribusi logistik, KBRI membawa 15 WNI dimaksud dari wilayah Khartoum yang mayoritas terdiri dari keluarga yang mempunyai anak kecil atau bayi serta ibu hamil," kata KBRI Khartoum dalam pernyataannya, Rabu, 19 April 2023.
Evakuasi para WNI ini mempertimbangkan situasi peperangan yang masih berlangsung di beberapa titik di Khartoum.
"Para WNI yang belum dapat menjangkau Safe House KBRI diimbau untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah," imbau KBRI.
"Demi keselamatan, pergerakan menuju Safe House KBRI dilakukan ketika situasi keamanan sudah memungkinkan," sambung mereka.
WNI terkena peluru nyasar
Sementara itu, seorang WNI di Sudan terkena peluru nyasar. Namun, kondisinya saat ini baik-baik saja."Hal tersebut terjadi pada hari kedua konflik. Yang bersangkutan tinggal di Arkaweet," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha.
"Yang bersangkutan terkena pantulan peluru nyasar yang menyebabkan goresan kecil di pinggang. Saat ini yang bersangkutan sudah sembuh dan sehat," imbuhnya.
Baca juga: Pertempuran di Sudan, Seorang WNI Terkena Pantulan Peluru Nyasar
Distribusi logistik
Selain itu, KBRI Khartoum juga membagikan logistik kepada sekitar 200 WNI yang terimbas pertempuran. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa dan pekerja migran Indonesia (PMI)."Petugas KBRI bekerja sama dengan PPI Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia (IMI) menelusuri beberapa wilayah di Arkaweet dan Makmurat yang berjarak 500 meter dari zona konflik bersenjata," demikian dikutip dari pernyataan KBRI Khartoum.
Sebelumnya, KBRI juga telah mendistribusikan sembako kepada WNI, termasuk kepada 76 mahasiswa yang ditampung di Auditorium Kampus Internasional University of Africa.
Bantuan yang diberikan berupa mie instan, roti, beras, telur, teh, kopi dan air mineral. Pasokan didapatkan KBRI di tengah kelangkaan suplai logistik akibat tersendatnya distribusi barang masuk dan banyaknya toko yang tutup.
Pada 16 April, KBRI juga telah melakukan silaturahmi virtual dengan WNI berdomisili di Khartoum dan sekitarnya untuk menyampaikan langkah dan imbauan KBRI di masa genting tersebut.
Sesuai data KBRI, jumlah WNI tercatat sebanyak 1.209 orang, mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News