"Beberapa hal yang dicatat dari paragraf 93 adalah kesepakatan semua anggota ASEAN tanpa terkecuali. Yang penting untuk ASEAN secara keseluruhan dan di drive Indonesia adanya rumusan yang konkret terhadap pelaksanaan konsensus dari hasil pertemuan 24 April lalu dan penerimaan oleh Myanmar," kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro, Rabu, 4 Agustus 2021.
"Kemudian adanya penunjukan special envoy yakni Menteri Luar Negeri Brunei, Dato Erywan," imbuh dia.
Arto menyebutkan, Erywan akan mulai melakukan pekerjaannya sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Ada timeline yang sudah disusun untuk tugasnya sebagai utusan khusus.
Selain itu, ia juga akan mendapatkan akses penuh ke semua pihak di Myanmar.
"Nantinya, special envoy akan melapor ke Menteri Luar Negeri ASEAN di pertemuan AMM pada September mendatang," kata dia.
Menurut Arto, pembahasan mengenai utusan khusus dan lainnya mengenai Myanmar berjalan sangat alot. Namun, ia mengapresiasi ASEAN kompak dalam pembahasan tersebut.
"Kompak ini dalam pengertian, sembilan negara ASEAN memandang pelaksanaan lima poin konsensus itu sangat mendesak bagi kawasan, dan tidak berpandangan bahwa hal seperti ini hanya dilakukan tanpa personalitas," imbuhnya.
Pada 24 April lalu, para pemimpin negara anggota ASEAN bertemu dengan pemimpin junta Myanmar di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, disepakati lima poin konsensus.
Baca: Bilateral Dinilai Efektif Lobi Myanmar Berkomitmen pada Konsensus ASEAN
Konsensus pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya. Kedua, dialog konstrukstif di antara semua pihak terkait harus ada untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat Myanmar.
"Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal," demikian isi konsensus tersebut.
Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui ASEAN Humanitarian Assistance (AHA) Center. Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News