Berbicara kepada Channel News Asia, Khairy mengatakan dirinya tidak akan terkejut jika pemilu Malaysia dapat digelar pada September atau akhir tahun ini.
"Jika kami melakukan program imunisasi dengan jumlah yang divaksinasi mencapai 50 hingga 60 persen dari total populasi, dan Direktur Jenderal Kesehatan juga merasa situsi sudah terkendali, maka mungkin itu waktu yang tepat (untuk menggelar pemilu)," ujar dia, dalam keterangan yang dimuat di situs CNA pada Rabu, 24 Februari 2021.
"Bukan sesuatu yang mustahil untuk menggelar pemilu tahun ini, mungkin paling cepat September," tambah dia.
Program vaksinasi nasional Covid-19 di Malaysia dimulai hari ini dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sebagai yang pertama divaksinasi.
Baca: PM Muhyiddin Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19 di Malaysia
Target Pemerintah Malaysia adalah memvaksinasi setidaknya 80 persen dari total populasi dalam kurun waktu satu tahun.
Status darurat Covid-19 di Malaysia telah dideklarasikan pada Januari tahun ini hingga 1 Agustus mendatang. Status ini bisa dicabut lebih awal sesuai situasi di lapangan.
Sementara kegiatan di parlemen Malaysia ditunda hingga ada keputusan lebih lanjut dari raja.
Muhyiddin, yang menjadi perdana menteri di awal 2020, telah menghadapi tekanan keras untuk membubarkan parlemen dan menggelar pemilu. Ia berjanji akan menggelar pemilu begitu pandemi ini berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id