Pemulangan yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur ini merupakan gelombang kedua. Sebelumnya, Kemenlu RI melaksanakan pemulangan gelombang pertama sebanyak 154 WNI/PMI di bulan April 2023 dengan penerbangan charter flight.
Berdasarkan keterangan di situs Kemenlu RI, total 120 WNI/PMI tersebut tiba di Indonesia dalam empat kloter penerbangan komersil, yaitu pukul 11.30 WIB, 15.00 WIB, 16.30 WIB, dan 21.35 WIB.
Mereka terdiri dari 66 laki-laki dewasa, 38 perempuan dewasa, tujuh anak laki-laki, dan sembilan anak perempuan. Dari total tersebut, terdapat 22 orang ibu dan anak, tujuh orang lanjut usia, satu ibu hamil, dan satu penderita sakit yang perlu penanganan lanjutan.
Para WNI ditampung di Rumah Penampungan dan Sentra yang dimiliki Kementerian Sosial dan BP2MI, sesuai kondisi kerentanannya, yaitu di Sentra Handayani bagi WNI ibu dan anak, Rumah Pelindungan Trauma Center (RPTC), dan juga shelter BP3MI di Serang dan Ciracas.
Sebelum dipulangkan dari Malaysia, para WNI/PMI menjalani hukuman karena pelanggaran keimigrasian dan harus tinggal di DTI untuk menunggu proses deportasi. Kondisi DTI yang padat dan tidak layak membuat mereka mengalami kerentanan terhadap penyakit, khususnya bagi lansia, ibu dan anak.
Percepatan proses pemulangan WNI/PMI kelompok rentan ini dilakukan sebagai upaya mengurangi kerentanan yang dihadapi mereka di DTI, dengan memprioritaskan para lansia, ibu dengan bayi, anak, dan yang sedang sakit.
Pemerintah Indonesia senantiasa mengimbau para WNI yang ingin bekerja di luar negeri untuk melalui prosedur resmi demi menjamin migrasi yang aman, serta tidak melakukan pelanggaran di negara setempat.
Baca juga: Berhasil Diselamatkan, WNI Korban Penculikan di Malaysia Dipulangkan ke Medan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News