Tidak ada satu pun koalisi yang diprediksi mampu meraih mayoritas suara di parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Suara masyarakat dalam pemilu Malaysia kali ini diyakini akan terbagi ke tiga blok dan sejumlah partai kecil lainnya.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat, 111 November 2022, berikut adalah para kandidat pemilu Malaysia GE15:
Ismail Sabri Yaakob
Petahana Ismail adalah kandidat perdana menteri untuk Barisan Nasional (BN), koalisi yang telah menang di hampir semua pemilu di Malaysia. Ia hanya menjabat sebagai perdana menteri selama 14 bulan, sebelum perebutan kekuasaan memaksanya untuk menggelar pemilu lebih awal.Ismail Sabri Yaakob menghadapi tugas sulit meyakinkan warga Malaysia untuk memilih BN meski ada tuduhan korupsi terhadap beberapa pemimpinnya.
Mantan pemimpin BN dan eks PM Najib Razak dipenjara karena skandal korupsi 1MDB bernilai miliaran dolar, yang merugikan koalisi dalam pemilu 2018.
PM Ismail adalah bagian dari partai politik United Malays National Organization (UMNO), yang memimpin BN dan mengutamakan kepentingan komunitas etnis Melayu yang dominan di Malaysia.
Sebuah jajak pendapat oleh lembaga survei independen Merdeka Center bulan lalu menunjukkan bahwa BN tertinggal dari koalisi Anwar Ibrahim dalam hal preferensi pemilih, meski Ismail masih lebih populer ketimbang Anwar.
Anwar Ibrahim
Anwar memimpin Pakatan Harapan, sebuah koalisi multietnis yang menggulingkan BN dari kekuasaan pada 2018.Koalisi Anwar adalah yang paling disukai pemilih dengan 26 persen dukungan, meski hampir 31 persen di antaranya belum memutuskan siapa yang akan dipilih, menurut lembaga Merdeka Center.
Anwar mengincar posisi perdana menteri selama lebih dari dua dekade sejak dirinya bertugas di pemerintahan Mahathir Mohamad di era 1990-an sebagai wakil perdana menteri dan menteri keuangan. Keduanya sempat berselisih, dengan Anwar memimpin protes besar-besaran terhadap Mahathir dan menyerukan reformasi.
Setelah berselisih, Anwar dan Mahathir berbaikan pada 2018. Mereka bersatu untuk mengalahkan Barisan Nasional. Namun aliansi mereka runtuh kurang dari dua tahun kemudian karena pertikaian atas janji Mahathir untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.
Anwar telah menghabiskan sekitar satu dekade di penjara atas tuduhan sodomi dan korupsi bermotivasi politik.
Muhyiddin Yassin
Mantan PM Malaysia itu memimpin blok Perikatan Nasional, yang muncul sebagai kekuatan ketiga di Malaysia. Muhyiddin memenangkan dukungan penting dari mayoritas Melayu, dan mengambil beberapa pemilih dari BN, kata sejumlah analis.Koalisinya memprioritaskan kepentingan Melayu dan termasuk partai Islam PAS, yang disebut-sebut meluncurkan syariah atau hukum Islam.
Ia adalah pemain penting dalam runtuhnya pemerintahan Pakatan Harapan di tahun 2020. Kala itu, Muhyiddin memimpin sekelompok pembelot untuk membentuk pemerintahan lain di awal pandemi Covid-19.
Muhyiddin, yang menjalani pengobatan kanker pankreas pada 2018, juga pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri.
Ahmad Zahid Hamidi
Sementara Ismail adalah calon perdana menteri resmi untuk BN, ada spekulasi kuat bahwa Zahid - yang memimpin koalisi - mungkin mencoba menduduki posisi itu jika aliansinya menang. Mantan wakil perdana menteri itu membantah rumor tersebut.Zahid lebih senior dari Ismail dalam koalisi BN yang dilanda pertikaian.
Awal bulan ini, Zahid membersihkan koalisi dengan menyingkirkan beberapa anggota lama yang bersekutu dengan Ismail dan mencoret mereka sebagai kandidat pemilu. Ia diadili atas kasus korupsi, dan sejauh ini mengaku tidak bersalah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Baca: Banjir Bandang di Malaysia, Dikhawatirkan Bisa Ganggu Kampanye Pemilu
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News