Pengacaranya, Min Min Soe mengatakan, Suu Kyi dalam kondisi baik, meskipun terlihat kehilangan berat badannya. Dalam persidangannya kali ini, ia menghadapi satu dakwaan baru.
Baca: Aung San Suu Kyi Hadapi Dakwaan Ketiga.
Menurut Min Soe, Suu Kyi akan menghadapi dakwaan baru di bawah hukum pidana era kolonial yang melarang penerbitan informasi yang dapat 'menyebabkan ketakutan' atau 'mengganggu ketenangan publik'.
Ia menambahkan, sidang Suu Kyi berikutnya dijadwalkan pada 15 Maret mendatang.
Suu Kyi dituduh memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal dan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam dengan melanggar pembatasan virus korona (covid-19). Jika terbukti bersalah, ia mungkin tidak bisa mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang.
Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews mengatakan jelas junta akan melanjutkan serangan terhadap rakyat. Ia mengimbau komunitas internasional untuk meningkatkan tanggapannya.
"Tanpa aksi internasional yang terpadu dan terkoordinasi untuk mendukung rakyat Myanmar di saat mereka paling membutuhkan, mimpi buruk yang ada di depan mata akan menjadi lebih buruk," tuturnya, dilansir dari The Guardian, Senin, 1 Maret 2021.
Dia mengusulkan embargo senjata global, sanksi yang ditargetkan dari lebih banyak negara pada mereka yang berada di balik kudeta dan bisnis militer, dan rujukan dewan keamanan PBB ke pengadilan pidana internasional.
"Kata-kata kutukan diterima tetapi tidak cukup. Kita harus bertindak," tegasnya.
Pada hari ini, polisi di Yangon kembali menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan pedemo. Protes massal ini telah dilakukan selama empat pekan, sejak kudeta dimulai pada 1 Februari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id